Beritasulsel.com – Terkait adanya dua nelayan yang dikabarkan menjadi korban bom ikan di Kawasan Nasional Takabonerate, Kepulauan Selayar pada hari Sabtu 9 Juni 2019 lalu, menjadi perhatian pihak Kepolisian Kepulauan Selayar.
Hari ini Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Taovik Ibnu Subarkah, telah memerintahkan beberapa personelnya untuk menyelidiki peristiwa yang dikabarkan merenggut satu korban jiwa itu.
“Sedang dilakukan penyelidikan tehadap info tersebut, mencari info dan fakta, keterangan saksi yang mengetahui langsung rangkaian peristiwa tersebut”, ucap Kapolres kepada media ini, Rabu (12/06/2019)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres juga menyampaikan bahwa pihaknya senantiasa aktif melaksanakan patroli di laut dibantu Polsek Kepulauan dan Sat Polair. Serta terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan hukum terhadap masyarakat nelayan.
Pihaknya juga tak henti hentinya mengimbau kepada nelayan agar berhenti melakukan ilegal fishing karena dapat merusak biota laut dan tentu upaya penegakan hukum akan terus dilakukan bila masyarakat nelayan tidak mengindahkan aturan yang berlaku.
“Jika mendapati pelaku illegal fishing agar segara memberikan info kepada pihak Kepolisian dan Instansi terkait apabila mengetahui adanya rencana kegiatan illegal fishing baik bom ikan, bius di wilayahnya untuk dilakukan penindakan pada para pelaku” tutupnya.
BERITA TERKAIT: Berembus Kabar, 2 Warga Pulau Pasitallu Selayar Terkena Bom Ikan
Diberitakan sebelumnya, dua orang nelayan warga desa Tambuna, Pulau Pasitallu Tengah, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, dikabarkan menjadi korban ledakan bom ikan.
Kedua korban diketahui berinisial NU (46) dan AG alias Iin (16) keduanya menjadi korban saat mencari ikan dengan cara menangkap ikan menggunakan Bom di Perairan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu 9 Juni 2019, lalu.
Informasi itu diterima media ini dari salah satu sumber pada hari Selasa 11 Juni 2019 dua hari pasca kejadian. Satu diantara dua korban dikabarkan tewas dan telah dimakamkan di Desa Tambuna sedangkan satu lainnya belum diketahui apa korban masih hidup atau juga tewas pada insiden itu. (IL)