Parepare, Sulsel – Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Perdagangan menilai jatah 5960 tabung elpiji (LPG) 3 kg bersubsidi setiap hari untuk tiga agen di Parepare, cukup untuk masyarakat.
Asal tepat sasaran bagi masyarakat kategori tidak mampu secara ekonomi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal ini dikemukakan Kepala Disdag Parepare melalui Sekretaris Disdag St Rahmah Amir menyikapi informasi beredar soal kelangkaan gas elpiji 3 kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hanya informasi-informasi beredar lewat Medsos saja, tidak ada aduan resmi ke Dinas Perdagangan. Kalaupun ada yang menelepon, hanya koordinasi saja terkait adanya kelangkaan (elpiji 3 kg),” ungkap Rahmah, Kamis, 3 Maret 2021.
Rahmah mengemukakan, jatah normal perhari 5960 tabung elpiji 3 kg untuk Parepare, asumsinya cukup untuk masyarakat kategori tidak mampu dan pelaku UMKM yang menjadi sasarannya. Kecuali jika ada tidak tepat sasaran, digunakan di luar peruntukannya.
“Fenomena kelangkaan bisa terjadi kalau ada yang tidak tepat sasaran, ditambah saat ini pembatasan jam operasional usaha sudah mulai dilonggarkan hingga pukul 22.00, jadi UKM-UKM itu mulai hidup. Bisa saja ada yang memborong,” terang Rahmah.
Rahmah menekankan, Disdag Parepare bisa saja mengintervensi dengan meminta kuota fakultatif ke Pertamina. Namun jika itu dilakukan saat sekarang, bagaimana dengan momentum hari-hari besar, saat masyarakat memang sangat membutuhkan elpiji 3 kg.
“Jadi walaupun terjadi kelangkaan saat ini, murni karena ketidaktepatan sasaran. Penyalurannya yang harus ditelurusi. Apalagi sudah ada Call Pengaduan Disdag di nomor 082259986878. Adukan ke nomor itu, pasti segera kami sikapi,” tegas Rahmah.
Di Parepare, ada tiga agen elpiji 3 kg, yang mendistribusikan ke pangkalan-pangkalan. Masing-masing agen PT Salmah yang mendapat kuota 2800 tabung setiap hari, PT Awal Sejahtera 2800 tabung setiap hari, dan PT Hana Sejati 360 tabung setiap hari. (*)