Dinkes Sinjai Sarankan Sunat Anak Perempuan Tak Dilakukan

- Redaksi

Sabtu, 4 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Beritasulsel.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai intens melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu terkait kesehatan reproduksi wanita. Salah satunya adalah agar khitan atau sunat khususnya bagi anak perempuan agar disarankan untuk tidak memotong atau menyentuh klitoris.

Apalagi, efek yang ditimbulkan sangat berakibat fatal diantaranya mengalami pendarahan, infeksi dan nyeri pada bagian klitoris. Klitoris sendiri adalah area sensitif yang terletak di bagian atas vulva.

Khitan atau sunat sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia saat anak perempuan sudah beranjak tumbuh besar dan biasanya dilakukan diumur 3 atau 5 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik mengatakan saat penyuluhan dibeberapa agenda kegiatan bersama ibu-ibu hal yang sering disampaikan ketika melakukan khitan atau sunat kepada anak perempuan tidak boleh memotong permukaan klitoris.

“Jika sekedar sebagai seremonial atau sekedar membersihkan labia itu tidak masalah. Hanya saja, yang tidak boleh dilakukan adalah memotong sebagian atau melakukan perlukaan klitoris dan jaringan sekitarnya,” ujarnya kepada Beritasulsel.com, Sabtu (4/5/2024).

Sunat atau dalam bahasa asingnya Female Genital Mutilation (FGM) dapat berdampak fatal jika memotong klitoris anak perempuan terlebih bisa terjadi perdarahan, infeksi dan perasaan nyeri. Termasuk, fungsi klitoris itu sendiri.

“Kami sarankan orang tua atau ibu untuk tidak melakukan sunat sebab salah satu dampak sangat berbahaya. Berbanding terbalik dengan sunat anak laki-laki dilakukan untuk menjaga kebersihan,” kata dr. Emmy sapaannya.

“Kami juga tidak melarang kebiasaan orang melakukan sunat bagi anak perempuan namun yang tidak boleh itu memotong klitoris atau mengadakan perlukaan,” pungkasnya. (***)

Penulis : Asrianto

Editor : Redaksi

Berita Terkait

3 Pejabat Pemkab Sinjai Pensiun Tahun Ini, Siapa Saja?
Rapat Kerja DPRD Bantaeng Tahun 2025, Sekwan Muh. Azwar SH: Kami Minta Kejaksaan Negeri Bantaeng Sebagai Narasumber
Aisyiyah Bantu Korban Kebakaran di Sinjai Utara
Pemkab Sinjai Rencana Bahas APBD Perubahan 2025-Refocusing Anggaran
Efisiensi Anggaran, DAK Fisik dan Mandatory PUPR Sinjai Rp55 Miliar Dibabat Habis
Pemkab Sinjai Bakal Sewa 58 Kendaraan Dinas untuk Para Pejabat, Mobil Lama Dilelang
Dinsos Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Rumah di Sinjai Utara
DPC Partai Gerindra Sinjai Rayakan HUT ke-17 dengan Launching Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Kamis, 20 Februari 2025 - 16:37

3 Pejabat Pemkab Sinjai Pensiun Tahun Ini, Siapa Saja?

Rabu, 19 Februari 2025 - 21:08

Rapat Kerja DPRD Bantaeng Tahun 2025, Sekwan Muh. Azwar SH: Kami Minta Kejaksaan Negeri Bantaeng Sebagai Narasumber

Selasa, 18 Februari 2025 - 17:50

Aisyiyah Bantu Korban Kebakaran di Sinjai Utara

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:04

Pemkab Sinjai Rencana Bahas APBD Perubahan 2025-Refocusing Anggaran

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:36

Efisiensi Anggaran, DAK Fisik dan Mandatory PUPR Sinjai Rp55 Miliar Dibabat Habis

Berita Terbaru