Beritasulsel.com – Pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) rupanya berdampak terhadap beberapa proyek fisik di Kabupaten Sinjai dibatalkan. Pasalnya, dari 413 paket pengadaan barang dan jasa di tahun 2020 ini, banyak diantaranya dibatalkan khususnya yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdakab Sinjai, H. Haris Achmad saat ditemui, Rabu (24/6/20) mengatakan, masa darurat Covid-19 memang cukup berdampak terhadap progres pengadaan barang, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lainnya.
Pasalnya, sejumlah paket yang telah direncanakan terpaksa harus dialihkan untuk percepatan penanganan Covid-19. Khususnya, paket proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) harus ditangguhkan kecuali dari bidang kesehatan dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Haris, beberapa paket DAK yang sebenarnya telah disodorkan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebanyak 29 paket semuanya dihapus yang terdiri dari bidang jalan 3 paket, bidang irigasi 13 paket dan bidang air bersih 13 paket.
“Selain di Dinas PUPR, anggaran DAK fisik yang berada di dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup dan Disperindag semuanya dihentikan dan dialihkan untuk penanganan covid-19,” katanya.
Hal ini berdasarkan surat edaran dari Kementerian Keuangan No.S-247/MK.07/2020 tentang Penghentian Proses Pengadaan Barang dan Jasa DAK Fisik 2020. Kebijakan itu sesuai kebijakan pengurangan alokasi dari Pemerintah Pusat.
“Yang tidak ada pemangkasan hanya untuk urusan pendidikan dan kesehatan, sedangkan lainnya dikurangi. Adapun pekerjaan fisik yang berjalan sekarang ini yaitu bersumber dari dana pinjaman daerah,” katanya.
Haris menerangkan, dana DAK untuk sektor kesehatan yang saat ini sementara dalam proses tender ditangani oleh 3 instansi yaitu Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
“Di Rumah sakit itu ada 3 paket dengan anggaran total 38 miliar dan di Dinas Kesehatan ada 9 paket dengan anggaran 7 miliar, ” jelasnya.
Selain itu anggaran DAK di bidang pendidikan yang tidak mengalami realokasi dan refocusing anggaran adalah satu paket untuk pengadaan seragam dan alat kelengkapan sekolah untuk siswa SD dan SMP yang merupakan salah satu program unggulan Bupati Sinjai.
Terkait konstruksi fisik yang menggunakan dana pinjaman Rp.185 miliar, kata Haris semuanya telah selesai tahapan tender dan saat ini dalam tahap pekerjaan fisik.
Dana pinjaman daerah ini terdiri dari 7 paket jalan yang tersebar di delapan kecamatan dengan anggaran Rp.160 miliar dan 6 paket jembatan dengan anggaran Rp.25 miliar.
“Meski di tengah pandemi Covid-19 ini, proyek konstruksi fisik tetap jalan karena adanya dana pinjaman daerah, dibanding daerah lain yang sama sekali tidak ada yang jalan,” ungkapnya.
Pekerjaan jalan dan jembatan ini sesuai dengan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sinjai yakni pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan 500 km serta pemeliharaan jalan dan jembatan secara merata sampai ke pelosok desa. (Sambar)