Beritasulsel.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia, terus memaksimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) dengan konsep Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang diyakini mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia sesuai dengan kebutuhan industri.
“Lulusan BLK akan menjadi tenaga kerja yang tidak hanya kompeten dan berdaya saing tinggi tapi juga tersertifikasi sehingga cepat diserap industri,” kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Bambang Satrio Lelono, dalam acara Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Makassar, Selasa (18/2).
Bambang menjelaskan, pembekalan keterampilan melalui PBK yang diaplikasikan oleh balai-balai pelatihan kerja menjadi alternatif dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan global yang semakin ketat. Terlebih saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia masih didominasi oleh lulusan pendidikan SD/SMP ke bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Indonesia membutuhkan supply tenaga kerja terampil sebanyak 3,7 juta pertahunnya. Kita terus melakukan percepatan penyediaan tenaga kerja terampil dengan melibatkan dunia industri, asosiasi pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh,”kata Bambang.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan Kemenaker yang sangat masif dilakukan di Sulawesi Selatan. Ia juga mengucapkan terima kasih atas program program prioritas Presiden Jokowi untuk menggenjot Sumber Daya Manusia (SDM).
“BLK sangat bermanfaat bagi kami semua. Program prioritas Bapak Jokowi membangun SDM merupakan sebuah investasi yang luar biasa, sebagaimana investasi SDM dapat meningkatkan angkatan kerja,” ujar Andi Sudirman Sulaiman.
Harapan kami, Balai Latihan Kerja kedepan akan mampu terbuka lebih besar lagi, dan mampu membuka pelatihan di bidang Industri Pertanian, mengingat Sulsel kaya akan beras dan hasil pertanian lainnya.
“Pelatihan di bidang Pertanian bisa dalam bentuk Program Industri hilirisasi, sedianya Kemenaker bisa memberikan pelatihan kepada petani dan memberikan pelatihan Industri hilir untuk menambah hasil pertanian juga kecakapan untuk usaha lapangan kerja di bidang Pertanian,” jelas Andi Sudirman. (RIS/BSS)