Parepare, Sulsel – Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe kembali memperkenalkan Masjid Terapung BJ Habibie, yang diharapkan sudah bisa digunakan untuk salat Idulfitri 1443 Hijriyah nanti.
Hal ini diungkap Taufan Pawe saat hadir meresmikan Masjid Jihadul Ambar di Perumahan Mutiara Salemba Parepare, Sabtu, 23 April 2022.
Di hadapan para jemaah masjid dan undangan yang hadir, Taufan Pawe mengungkapkan, Masjid Terapung BJ Habibie ini akan menjadi ikon wisata religi tidak hanya untuk Parepare, tapi juga Sulawesi Selatan. Karena masjid yang diambil dari nama Presiden ke-3 RI yang juga putra Parepare BJ Habibie ini dirancang jadi termegah di Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, Taufan Pawe menekankan, masjid itu akan dikelola secara modern dengan manajemen modern.
“Masjid ini benar-benar terapung, dan menjadi termegah di Sulawesi Selatan. Dibangun 90 meter dari bibir pantai. Saya sudah tinjau (Masjid Terapung BJ Habibie), In Syaa Allah kita bisa gunakan untuk salat Idulfitri nanti. In Syaa Allah, satu dua bulan akan sempurna masjid terapung kebanggaan masyarakat Parepare ini,” tegas Wali Kota Parepare dua periode ini.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR Parepare, Samsuddin Taha mengatakan, pembangunan Masjid Terapung BJ Habibie ini dianggarkan melalui Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp30 miliar. DID ini merupakan reward dari Pemerintah Pusat atas prestasi Pemkot Parepare. “Masjid ini diproyeksikan menjadi termegah di Sulsel,” ujar Samsuddin Taha yang juga Kepala Bappeda Parepare.
PPK Proyek Masjid Terapung BJ Habibie, Suhandi menambahkan, masjid berkapasitas sekitar 1.000 jemaah ini akan dibangun dengan tiga lantai. Lantai pertama untuk jemaah laki-laki, lantai dua jemaah perempuan, dan lantai tiga digunakan kegiatan keagamanan. Sementara untuk top floor akan digunakan untuk melihat hilal.
Direktur CV Karajae Konsultan, Adriani memaparkan, sesuai perencanaan masjid dibangun dengan jarak lurus 90 meter dari arah tanggul Mattirotasi. Pembangunan masjid sesuai dengan arah kiblat.
“Jembatan masjid jaraknya 20 meter. Pelataran ke masjid 25 meter. Masjid ini nantinya dengan diameternya 20 meter. Pemerintah Provinsi memberikan kita izin pembangunan di laut itu, 100 meter garis lurus dari arah tanggul, yang dipakai 90 meter,” ulasnya. Sementara limbah pembuangan juga akan dibuat di pinggir tanggul. (*)