Beritasulsel.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memberikan bantuan sebesar Rp 5 miliar untuk pembangunan mesjid UIN Alauddin Makassar.
“Melalui kesempatan ini, walaupun pak Rektor sudah menyampaikan tidak jauh beda dengan yang saya sampaikan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bantu Rp 5 miliar untuk pembangunan mesjid UIN Alauddin Makassar,” ungkap Prof Nurdin Abdullah dalam sambutannya, di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Senin (2/9).
Pemberian bantuan ini didasarkan atas kebutuhan sarana dan prasarana keagaaman yakni Masjid di UIN Alauddin Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi Nurdin Abdullah kampus, dunia usaha, dan pemerintah harus menyatu untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun Sulawesi Selatan.
Olehnya itu, Gubernur Sulsel kedua yang meraih sejumlah penghargaan dalam bidang inovasi pemerintahan ini mengajak seluruh mahasiswa UIN Alauddin Makassar agar tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan mengedepankan kerja tim untuk mewujudkan cita-cita bersama.
“Kita harus melakukan kerja tim supaya kita bisa mencapai sesuatu, jangan bangga dengan kerja sendiri, tapi harus melakukan kerja tim,” ungkap mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Sebelumnya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis menyebutkan beberapa kebutuhan penunjang kegiatan kemahasiswaan dan keagaamaan yang dibutuhkan kampusnya.
“Saya sampaikan juga Pak Gubernur di samping gerbang masuk kampus tadi ada rencana pembangunan masjid, dan sudah tiga kali dilakukan peletakan batu pertama, jadi maksudnya sempat ada dana hibah dari Pemprov Sulsel untuk melanjutkan pembangunan masjid itu pak Gubernur,” jelas Prof Hamdan dalam sambutannya.
Selain itu, Rektor UIN Alauddin Makassar juga menyampaikan kepada Gubernur dan seluruh hadirin bahwa ada jalan di depan kampus dua UIN Alauddin Makassar yang setiap hari dilewati orang-orang hebat tapi masih digenangi air.
“Mohon maaf pak Gubernur, ada jalan di depan kampus ini masih digenangi air comberan, dan itu hampir setiap saat mengenai baju mahasiswa yang lewat, dan comberan itu adalah najis yang besar pak,” tutupnya. (*)