Beritasulsel.com – 1 diantara 15 orang murid MTS Guppi Bontomanai Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel),
yang mengalami kecelakaan di Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale, pada hari Senin 14 Agustus 2024 lalu, meninggal dunia, Kamis (17/8).
Kanit Laka Lantas Polres Bulukumba, IPDA Syarif yang dihubungi beritasulsel.com membenarkan hal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Iye ndi (Ahmd Dani) meninggal dunia tadi siang (Kamis 17 Agustus 2023) sekitar pukul 14.00 wita,” ucap Syarif sesaat lalu.
Murid kelas 2 MTS Guppi Bontomanai tersebut meninggal dunia setelah dirawat selama 4 hari di Rumah Sakit Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Saat ini jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Desa Bulolohe, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba dan akan dikebumikan besok pada hari Jumat (18/8).
Syarif mengatakan bahwa beberapa korban lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
“Masih ada yang dirawat (di Rumah Sakit) termasuk yang luka berat (koma) 2 orang,” terangnya.
Ahmad Dani mengalami kecelakaan di Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale, saat pulang dari melaksanakan kegiatan pramuka di Kelurahan Palampang.
Korban diangkut menggunakan mobil pikap bernomor polisi DD-8119-HB bersama 14 orang temannya.
Saat tiba di Desa Bontobangun, mobil yang dikemudikan oleh Randi (19) tersebut diduga lepas kendali sehingga oleng ke kiri lalu masuk got.
Keluarga almarhum Ahmad Dani bernama Caha yang ditemui di rumah duka menuturkan bahwa tidak ada guru yang mengikuti para siswa dalam mobil itu.
Kemudian, kata Caha, muatan mobil tersebut sudah melebihi kapasitas karena siswa sebanyak 15 orang ditambah dengan kursi dan meja.
“Mereka ditumpuk di atas mobil, ini saja yang 15 orang sudah lebih mi, seharusnya sudah tidak muatmi, ditambah lagi kursi dan meja jadi memang bukan muatannya (overkapasitas),” tutur Caha.
IPDA Syarif juga membenarkan bahwa siswa sebanyak 15 orang tersebut diangkut bersama meja dan kursi dan mobil tersebut bukan diperuntukkan untuk angkutan manusia.
”initinya bukan peruntukannya. Iya (siswa diangkut bersama meja),” ungkap Syarif menandaskan (***/Heri)