Beritasulsel.com – Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) menjadi pemateri Traning of Trainer (TOT) Instruktur Bimtek Saksi TPS, Rakorda Pemilu, BSN-PG, KPPG, dan Bimtek Sengketa Hasil Pemilu 2024 kabupaten/kota se Sulsel.
Kegiatan ini digelar di Asrama Haji Sudiang, Sabtu – Minggu, 2 – 3 Desember 2023.
Taufan Pawe mengatakan, TOT ini merupakan pertemuan harga diri Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024. Untuk itu, dirinya meminta kader yang mengikuti pelatihan untuk bersungguh-sungguh menyerap seluruh materi yang diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalian dihadirkan disini sebagai orang-orang pilihan. Kalian pulang ke daerah masing-masing sudah bisa tampil sebagai orang yang bisa melakukan pelatihan yang sama. Artinya kalian secara serius betul-betul menyerap dengan baik materi-materi yang sudah ada,” kata Taufan Pawe.
Mantan Wali Kota Parepare dua periode ini menjelaskan, dalam TOT ini, kader tidak hanya fokus pada persoalan TPS. Tetapi fokus juga pada hasil sengketa pemilu itu sendiri.
“Kita jangan fokus pada persoalan hasil-hasil TPS, tetapi hasil sengketa pemilu itu sendiri. Sehingga
kita harus cermati, untuk menghadapi sengketa pemilihan kita harus menguasai dan meneropong seluruh peraturan KPU,” ungkapnya.
Caleg DPR RI Dapil II nomor 4 ini menginginkan, caleg Golkar dalam bekerja tidak saling mengambil suara. Dirinya meminta caleg yang memiliki dapil yang sama untuk duduk bersama demi kemenangan Partai Golkar.
“Jangan jeruk makan jeruk. Kita bicarakan road map dalam meraih kemenangan. Kalau di dapil itu sudah ada incumbent satu, kita berpikir bagaimana bisa menjadi dua, ataukah ada dapil baru, ayo kita isi disitu. Ini pemikiran saya kalau kita ingin melihat Golkar maju, dan Golkar menang,” ungkapnya.
Taufan Pawe meminta, kader senantiasa memaknai slogan Partai Golkar yakni Golkar Menang Rakyat Sejahtera.
“Tolong dihayati, tolong dimaknai yang sering kita dengungkan. Golkar menang rakyat sejahtera ini adalah sebuah visi yang indah, jangan kita hanya bisa berucap tetapi makna sosiologi dan filosofi-nya tidak ada,” pintanya.
Sehingga, lanjut Taufan Pawe, caleg harus memiliki kemampuan, menerjemahkan, menjelaskan, dan melahirkan edukasi serta transformasi, menuju rakyat sejahtera.
“Karena tujuan berbangsa dan bernegara adalah hanya satu bagaimana mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya. (*)