Beritasulsel.com – Sejumlah kader Golkar Sulsel menyayangkan perubahan daftar nomor urut caleg Taufan Pawe dari nomor urut 1 menjadi nomor 4.
Berdasarkan informasi, nomor urut satu kini ditempatkan Nurdin Halid. Padahal sebelumnya dalam daftar caleg sementara (DCS), Taufan Pawe menempati nomor urut 1 dan Nurdin Halid nomor urut 2.
Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Golkar Sulsel, Yusuf MR menyayangkan keputusan DPP tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengingat pada Rakernas 2023 lalu,
DPP putuskan penentuan nomor urut calon legislatif (caleg) Partai Golkar berdasarkan Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT).
Bagi Yusuf, pergantian nomor urut 1 dari Taufan Pawe ke Nurdin Halid sangat bertentangan dengan PDLT.
“Percuma ada PDLT kalau mantan koruptor dapat nomor satu,” tegasnya kepada media.
Yusuf menguraikan, berdasarkan prestasi, NH tidak sebanding dengan TP. NH tidak memilik prestasi sebagai kader Golkar.
Sewaktu menjabat Ketua Golkar Sulsel, NH malah menurunkan kursi Golkar di provinsi dari 18 menjadi 13 kursi.
“Berbeda dengan Pak TP, waktu menjabat Ketua Golkar Parepare, beliau berhasil terpilih sebagai kepala daerah, wakilnya dari Golkar, dan Ketua DPRDnya dari Golkar. Belum lagi prestasi beliau sebagai kepala daerah,” beber Ucu, sapaan akrabnya.
Soal dedikasi, tak ada yang ragukan dedikasi Taufan Pawe di Golkar. Berhasil membesarkan Golkar Parepare. Begitupun saat menjadi Ketua Golkar Sulsel. TP terus melakukan sosialisasi dengan membawa tagline Paradigma Baru.
“Karena dulu Golkar Sulsel tradisi selalu bayar-membayar. Mau dapat nomor urut harus bayar, mau diusung dibayar, mau jabatan tertentu bayar. Makanya Paradigma Baru Taufan Pawe menghapus kebiasaan buruk itu,” ungkapnya.
Begitupun soal loyalitas. Kepatuhan dan kesetiaan Taufan Pawe tidak diragukan lagi. Tidak ada satupun keputusan DPP yang tidak dijalankan Taufan Pawe.
“Bahkan perubahan nomor urut, beliau tetap legowo. Ini sikap loyalitas sebagai kader. Dengan kecintaan beliau ke Partai Golkar dan segala pengorbanannya, tiba-tiba mendapat seperti ini, bapak Taufan Pawe tetap lapang dada,” bebernya.
Sementara tidak tercela dalam PDLT, Yusuf sangat tidak menyangka NH bisa raih nomor urut satu. Pasalnya Nurdin Halid, mantan terpidana korupsi distribusi minyak goreng Bulog.
“Inikan sudah tercela, dengan jelas-jelas NH ini eks koruptor. Sementara dia menggantikan orang yang jelas-jelas sangat tidak tercela. Dengan segala prestasi, kader Golkar Sulsel sangat menghormati sosok Taufan Pawe,” pungkasnya. (*)