NH Rebut Nomor Urut TP, Kader: Percuma Ada PDLT, Eks Koruptor dapat Nomor 1

- Redaksi

Senin, 9 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Sejumlah kader Golkar Sulsel menyayangkan perubahan daftar nomor urut caleg Taufan Pawe dari nomor urut 1 menjadi nomor 4.

Berdasarkan informasi, nomor urut satu kini ditempatkan Nurdin Halid. Padahal sebelumnya dalam daftar caleg sementara (DCS), Taufan Pawe menempati nomor urut 1 dan Nurdin Halid nomor urut 2.

Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Golkar Sulsel, Yusuf MR menyayangkan keputusan DPP tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengingat pada Rakernas 2023 lalu,
DPP putuskan penentuan nomor urut calon legislatif (caleg) Partai Golkar berdasarkan Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT).

Bagi Yusuf, pergantian nomor urut 1 dari Taufan Pawe ke Nurdin Halid sangat bertentangan dengan PDLT.

“Percuma ada PDLT kalau mantan koruptor dapat nomor satu,” tegasnya kepada media.

Yusuf menguraikan, berdasarkan prestasi, NH tidak sebanding dengan TP. NH tidak memilik prestasi sebagai kader Golkar.

Sewaktu menjabat Ketua Golkar Sulsel, NH malah menurunkan kursi Golkar di provinsi dari 18 menjadi 13 kursi.

“Berbeda dengan Pak TP, waktu menjabat Ketua Golkar Parepare, beliau berhasil terpilih sebagai kepala daerah, wakilnya dari Golkar, dan Ketua DPRDnya dari Golkar. Belum lagi prestasi beliau sebagai kepala daerah,” beber Ucu, sapaan akrabnya.

Soal dedikasi, tak ada yang ragukan dedikasi Taufan Pawe di Golkar. Berhasil membesarkan Golkar Parepare. Begitupun saat menjadi Ketua Golkar Sulsel. TP terus melakukan sosialisasi dengan membawa tagline Paradigma Baru.

“Karena dulu Golkar Sulsel tradisi selalu bayar-membayar. Mau dapat nomor urut harus bayar, mau diusung dibayar, mau jabatan tertentu bayar. Makanya Paradigma Baru Taufan Pawe menghapus kebiasaan buruk itu,” ungkapnya.

Begitupun soal loyalitas. Kepatuhan dan kesetiaan Taufan Pawe tidak diragukan lagi. Tidak ada satupun keputusan DPP yang tidak dijalankan Taufan Pawe.

“Bahkan perubahan nomor urut, beliau tetap legowo. Ini sikap loyalitas sebagai kader. Dengan kecintaan beliau ke Partai Golkar dan segala pengorbanannya, tiba-tiba mendapat seperti ini, bapak Taufan Pawe tetap lapang dada,” bebernya.

Sementara tidak tercela dalam PDLT, Yusuf sangat tidak menyangka NH bisa raih nomor urut satu. Pasalnya Nurdin Halid, mantan terpidana korupsi distribusi minyak goreng Bulog.

“Inikan sudah tercela, dengan jelas-jelas NH ini eks koruptor. Sementara dia menggantikan orang yang jelas-jelas sangat tidak tercela. Dengan segala prestasi, kader Golkar Sulsel sangat menghormati sosok Taufan Pawe,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Kantor Kelurahan Digeruduk Ratusan Massa dan Lurah Letta Viral di Medsos, Supriyadi: Itu Fitnah!
Bersama Ketua KPU dan Forkopimda Bantaeng, Pj Bupati Lepas Distribusi Logistik Pilkada Serentak 2024
Jelang Hari H Pilkada 2024, Kejaksaan Negeri Bantaeng Koordinasi dengan KPU
Puluhan Kader Demokrat Ramai-ramai Mundur, Beda Pilihan di Pilkada Sinjai?
KPU Bantaeng Serukan Netralitas ASN di Pemilihan Serentak 2024, Awas! Ada Sanksi
Andalan Hati Hadiri Doa Bersama Bawaslu Sulsel, Tunjukkan Komitmen Pilkada Damai
Bantuan Tiba di NTT, Warga Flores Timur: Terima Kasih Andalan Sulsel Peduli
Lapangan Hitam Jadi Lautan Manusia di Kampanye Akbar Paslon Pilkada Bantaeng 2024, IA-KAN

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 20:03

Kantor Kelurahan Digeruduk Ratusan Massa dan Lurah Letta Viral di Medsos, Supriyadi: Itu Fitnah!

Selasa, 26 November 2024 - 13:34

Bersama Ketua KPU dan Forkopimda Bantaeng, Pj Bupati Lepas Distribusi Logistik Pilkada Serentak 2024

Selasa, 26 November 2024 - 09:45

Jelang Hari H Pilkada 2024, Kejaksaan Negeri Bantaeng Koordinasi dengan KPU

Senin, 25 November 2024 - 18:36

Puluhan Kader Demokrat Ramai-ramai Mundur, Beda Pilihan di Pilkada Sinjai?

Senin, 25 November 2024 - 18:36

KPU Bantaeng Serukan Netralitas ASN di Pemilihan Serentak 2024, Awas! Ada Sanksi

Berita Terbaru