Pemerintah Kabupaten Bantaeng menyalurkan dana Rp467 juta untuk warga kurang mampu yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
Penyaluran bantuan itu digelar di Balai Kartini. Senin, 17 April 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Koordinator PKH Bantaeng, Kasmiati Saleh mengatakan, setiap keluarga mendapatkan nilai bantuan yang berbeda-beda.
“Ada beberapa keluarga yang mendapatkan bantuan lebih dari Rp1 juta dan para penerima bantuan ini berasal dari delapan kecamatan yang ada di Bantaeng,” ungkap Kasmiati.
“Mereka ini perwakilan dari 8 kecamatan yang ada di Bantaeng,” jelas dia.
Kasmiati menambahkan, program ini berhasil menyentuh lapisan masyarakat yang membutuhkan berkat peran dari pemerintah daerah.
Menurut Kasmiati, program ini tepat sasaran berkat fungsi kontrol pemerintah daerah.
“Terimakasih kepada pak Bupati Bantaeng yang memberikan peran yang besar sehingga penyaluran bantuan ini bisa tepat sasaran dan menyentuh seluruh yang membutuhkan,” kata Kasmiati.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah daerah ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya.
“Saya berharap, bantuan ini dapat digunakan agar keluarga penerima bantuan bisa ikut berbahagia di lebaran tahun ini,” kata Bupati.
“Apa yang kita lakukan ini, adalah komitmen pemerintah agar semua lapisan masyarakat sampai di desa ikut merasakan kehadiran pemerintah,” jelas Ilham Azikin .
Bupati mengajak kepada semua lapisan masyarakat untuk ikut berterimakasih kepada setiap orang yang terlibat sehingga bantuan ini bisa sampai ke tangan yang tepat.
“Jangan ki lupa berterimakasih kepada kepala desa ta, lurah dan camat yang senantiasa memantau distribusi bantuan ini. Jangan lupa juga terima kasih kepada para PKH dan SLRT yang melakukan pendataan ke anda,” kata Ilham.
Sementara Camat Sinoa, Hariyanto mengatakan atas nama masyarakat penerima bantuan dari kecamatan Sinoa, dirinya berterimakasih kepada pemerintah daerah yang berupaya memberikan kemudahan untuk proses pencairan ini.
Menurut dia, proses pencairan bantuan ini awalnya dilakukan di kantor pos, sehingga terjadi desak-desakan.
“Sekarang, kita berkumpul di Balai Kartini, duduk di kursi yang cukup untuk menunggu pencairan. Yang tidak sempat mencairkan bantuan di Balai Kartini, juga bisa melakukan pencairan di kantor kecamatan,” kata Hariyanto.