Monev Pendamping Gizi Usai Dua Bulan Bertugas, Asisten Deputi di Kemenko PMK Apresiasi Inovasi Gubernur Aksi Stop Stunting

- Redaksi

Sabtu, 23 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Toraja, Sulsel – Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENKO PMK-RI), Jelsi Natalia Marampa mengapresiasi atas upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menekan stunting melalui program Aksi Stop Stunting.

Hal itu diungkapkan oleh Jelsi Natalia Marampa saat menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi terhadap tenaga pendamping gizi pada Aksi Stop Stunting oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan di Tana Toraja. Monev itu digelar mulai tanggal 18-20 Juli 2022.

Diketahui, aksi stop stunting merupakan program yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, untuk percepatan penurunan stunting. Hal ini juga sebagai upaya mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang handal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sangat mengapresiasi dan akan melaporkan kepada bapak Menteri (Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) terkait inovasi dari bapak Gubernur Sulsel,” kata Jelsi.

Dirinya pun yang merupakan warga Sulsel merasa bangga atas inovasi Pemprov Sulsel dalam menekan stunting. Bahkan Ia berharap, daerah lainnya juga bisa melakukan hal tersebut dalam menekan angka stunting. Dikesempatan itu pula, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK-RI turut meninjau langsung aktivitas tim pendamping gizi Aksi Stop Stunting dalam pemeriksaan balita di Pustu.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, pada Dinas Kesehatan Sulsel, Andi Nurseha menyampaikan, bahwa ini merupakan monev pertama setelah sekitar dua bulan tenaga gizi pendamping berada di wilayah lokus di 24 Kabupaten/Kota se Sulsel. Dalam upaya intervensi penurunan stunting di tahun 2022 ini, Aksi Stop Stunting oleh Pemprov Sulsel dilakukan pada 10 daerah lokus di setiap daerah pada 24 kabupaten/kota dengan 240 Tenaga Pendamping Gizi Desa.

“Ini adalah monev tahap awal untuk melakukan pengumpulan data berdasarkan instrument yang diberikan fokus pada intervensi spesifik dan sensitif yang menjadi tanggung jawab sektor kesehatan dan tentukan kolaborasi dengan lintas sektor dan lembaga terkait,” jelasnya, Sabtu (23/7/2022).

“Sesuai dengan arahan bapak Gubernur, bagaimana investasi SDM lebih utama. Hal itu pula sejalan dengan program prioritas Presiden Jokowi dalam peningkatan sumber daya manusia yang handal menuju generasi emas,” ujarnya.

Disinilah peran tim pendamping gizi Aksi Stop Stunting melakukan edukasi ke masyarakat, khususnya bagi yang memiliki balita. “Bahkan tim melakukan door to door untuk melakukan pemeriksaan kepada balita, sekaligus mengedukasi orang tua balita untuk mengecek tumbuh kembang anak di Posyandu,” bebernya.

Tim Pendamping Gizi, kata Nurseha juga memiliki tugas untuk memberikan edukasi kepada keluarga pada 1000 Hari Pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil untuk desa lokus stunting di 24 Kabupaten/Kota. “Para pendamping juga akan melakukan sosialisasi perubahan perilaku pada remaja putri, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita,” bebernya.

Dalam melaksanakan tugasnya, lanjut dia, Tenaga gizi pendamping bersinergi dengan aparat desa, kader Pembangunan desa dan sektor terkait lainnya. “Selain itu, sanitasi lingkungan sebagai salah satu yang cukup berpengaruh terhadap masalah kesehatan di suatu wilayah termasuk stunting. Disini juga peran tim pendamping gizi memberikan edukasi pola hidup sehat kepada masyarakat,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Mengacu pada Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencatat prevalensi balita stunting di Sulawesi Selatan memiliki Prevalensi Stunting (27.4%). Angka ini mengalami penurunan dari sebelumnya 30,6% (SSGBI, 2019). Sedangkan jika berdasarkan dari data ePPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), hingga Agustus 2021, angka stunting di Sulsel mencapai 9,08 persen. (*)

Berita Terkait

KPU Kota Parepare Gandeng Dua Lembaga Survey untuk Hasil Hitung Cepat
Bawaslu Sulsel Gelar Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pilkada 2024
Dihadiri Fatmawati Rusdi, Ustaz Das’ad Latif Ajak Warga Makassar Jaga Kebersamaan di Momen Politik
PAM Tirta Karajae Parepare Umumkan Wilayah Terdampak Gangguan Distribusi Air
Pilkada Aman dan Damai, KPU Parepare Gelar Doa Bersama dengan FKUB
Irjend Mentan Amran jadi Ketua KPK
Kabar Gembira, Kini Hadir LinkAJPAR Layanan Termurah dan Terlengkap Mudahkan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
Nilai Aplikasi AJPAR Lebih Unggul, Cendekiawan ICMI Orda Parepare Segera Download dan Lakukan Top Up

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 12:05

KPU Kota Parepare Gandeng Dua Lembaga Survey untuk Hasil Hitung Cepat

Selasa, 26 November 2024 - 05:50

Bawaslu Sulsel Gelar Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pilkada 2024

Minggu, 24 November 2024 - 23:21

Dihadiri Fatmawati Rusdi, Ustaz Das’ad Latif Ajak Warga Makassar Jaga Kebersamaan di Momen Politik

Jumat, 22 November 2024 - 19:20

PAM Tirta Karajae Parepare Umumkan Wilayah Terdampak Gangguan Distribusi Air

Kamis, 21 November 2024 - 19:22

Pilkada Aman dan Damai, KPU Parepare Gelar Doa Bersama dengan FKUB

Berita Terbaru