Ketua HNSI Sebut Penganiayaan Nelayan di Rajuni Tindakan Biadab Tidak Manusiawi

- Redaksi

Senin, 13 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua HNSI DPC Kapulauan Selayar Abdul Halim Rimamba

Ketua HNSI DPC Kapulauan Selayar Abdul Halim Rimamba

Beritasulsel.com – Kasus penganiayaan terhadap nelayan di Rajuni Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat tanggapan dari Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) DPC Kabupaten Kepulauan Selayar, Abdul Halim Rimamba.

Kepada beritasulselcom, Abd Halim mengatakan mengutuk keras oknum petugas yang diduga menganiaya nelayan atas nama Puasa, warga Dusun Rajuni Utara, Desa Rajuni Kecil, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar pada hari Senin 13 Juni 2022.

Dia berharap pimpinan polri menangkap dan menindak tegas oknum tersebut karena telah bekerja di luar prosedur. Dia juga akan menyurati Kapolda Sulsel dan Kapolri minta oknum tersebut ditindak tegas karena beredar kabar bahwa oknum yang menganiaya Puasa adalah oknum personel Polri dari Mabes Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya akan menyurati Kapolda Sulsel dan Kapolri bahkan Presiden. Kami akan minta agar Kapolda atau Kapolri menindak tegas oknum yang menganiaya nelayan di Rajuni Selayar, karena ini perlakuan tidak manusiawi, tindakan biadab melukai nelayan. Saya dengar oknum yang menganiaya nelayan di sana (di Rajuni) disuga oknum personel dari Mabes polri tapi itu masih simpang siur, yang jelas siapa pun pelakunya mohon ditangkap karena telah melukai nelayan,” ungkapnya dikonfirmasi via telpon sesaat lalu.

Dia juga sangat menyayangkan sikap Kepala Balai serta Humas Taman Nasional Takabonerate yang tidak mau merespon konfirmasi dari awak media. “Sangat disayangkan itu petugas Taman Nasional Takabonerate yang tidak mau merespon telpon dari wartawan, Itu berarti mereka tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.

Kapolres Kepulauan Selayar yang dikonfirmasi terkait penganiaya nelayan di Rajuni diduga oknum polisi, hingga berita ini diterbitkan belum juga menjawab.

Diberitakan sebelumnya, lanjut ke halaman selanjutnya 

Berita Terkait

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
IRT di Selayar Tewas Ditebas Pakai Kampak
Bila Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Tidak Dicopot, Kebebasan Pers Terancam
Sulsel Usulkan 6 Item Warisan Budaya Tak Benda dalam Sidang Penetapan WBTB
Ahmad Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter
Kapal KM Banawa Nusantara 09 Tenggelam di Perairan Selayar
Ular Piton Raksasa Berukuran 7 Meter Takluk di Tangan Satpol PP Damkar Kepulauan Selayar
Tinggi Ombak Capai 2 hingga 4 Meter, Pelayaran Bira-Pamatata Dihentikan Sementara

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Jumat, 22 November 2024 - 01:18

IRT di Selayar Tewas Ditebas Pakai Kampak

Sabtu, 7 September 2024 - 16:51

Bila Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Tidak Dicopot, Kebebasan Pers Terancam

Selasa, 20 Agustus 2024 - 22:00

Sulsel Usulkan 6 Item Warisan Budaya Tak Benda dalam Sidang Penetapan WBTB

Minggu, 11 Agustus 2024 - 19:33

Ahmad Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter

Berita Terbaru

Bantaeng

Pesan Untuk Pemilih di Pilkada Bantaeng 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 07:26