Parepare, Sulsel – PT. Pertamina (Persero) wilayah Kota Parepare menggelar aksi sosial.
Pihak perusahaan plat merah tersebut kembali turun bersama para relawan mencari penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), yang terlantar di sekitar wilayah Kota Parepare.
Community Development Officer Fuel Terminal Parepare, Firman mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pertamina (persero) dalam bidang kesehatan masyarakat, terlebih pada momen memperingati hari kesehatan sedunia yang jatuh pada 7 April.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dalam rangka memperingati hari kesehatan sedunia, hari ini kita turun bersama relawan dampingan CSR Pertamina mencari ODGJ yang terlantar. Kita peduli kesehatan mereka,” terang Firman, usai ditemui. Rabu, (7/4/2021).
Firman menjelaskan, PT. Pertamina (Persero) memiliki yayasan binaan yakni rumah singgah bagi para ODGJ di Parepare. Yayasan tersebut adalah Cahaya Pelita Sehati, yang diketuai oleh seorang aktivis kemanusiaan, Ibu Naomi.
Dalam kegiatan tersebut, kata Firman, PT. Pertamina membagikan masker, kaos tangan, pakaian dan sekaligus memberikan obat serta memandikan para ODGJ yang terlantar.
“Relawan kami yang turun langsung memandikan dan membersihkan para ODGJ yang ditemukan terlantar. Ada lima lokasi yang kita datangi. Bahkan ada satu rumah yang kami dapati semuanya mengalami ODGJ,” kata Firman.
Firman menambahkan, dalam kegiatan sosial tersebut PT. Pertamina berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Parepare termasuk dari pihak TNI – Polri.
“Kita berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Kita bersyukur karena didukung oleh pemerintah kota melalui Puskesmas. Kami harap kedepan tidak ada lagi ODGJ yang terlantar,” ungkap Firman.
Sementara itu, Fuel Terminal Manager PT. Pertamina Parepare, Tony Kurniawan berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat sekitar operasional.
“Kegiatan sosial ini kita harapkan berkelanjutan sehingga ODGJ yang ada di Parepare mendapat kepedulian. Bukan hanya kami, kita harapkan juga kepedulian dari pemerintah dan BUMN lain,” ungkap Tony Kurniawan. (*)