Beritasulsel.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap agar pendistribusian pupuk bersubsidi dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran.
Selain itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu juga berharap agar para penerima pupuk bersubsidi adalah para petani yang benar-benar membutuhkan.
Untuk mewujudkan hal itu, SYL mengatakan bahwa pemerintah telah mengatur alokasi pupuk sesuai Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau e-RDKK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia juga menyebut bahwa pemerintah siap mengintervensi bila terjadi kelangkaan.
“Kalau ada kelangkaan pupuk bersubsidi, pemerintah siap intervensi. Tapi, beri dulu yang sudah ada, bagikan sekarang,” ujarnya, Jumat (30/10/20).
Sebelumnya, di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), para petani mengeluh lantaran sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
Banyak petani yang terpaksa mencari dan membeli pupuk di luar kabupaten. Kendati demikian, para oknum pengecer bukannya kasihan atas nasib petani malah memainkan harga yang mencekik para petani.
Caranya pun beragam, salah satunya adalah petani yang ingin membeli pupuk bersubsidi diwajibkan juga membeli pupuk non subsidi dengan harga 10 ribu rupiah per kilogram atau 500 ribu rupiah per sak.
Hal ini terjadi di Desa Bontomanai, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ratusan petani di kabupaten tersebut mengeluhkan hal itu.
Berikut ini beritanya: Petani di Bontomanai Dipaksa Beli Pupuk Non Subsidi Rp10 Ribu Per Kilo
Syahrul Yasin Limpo
Laporan: Heri Siswanto