Makassar, Sulsel – Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai banyak kecaman dari negara Islam dunia terkait pernyataannya baru-baru ini.
Macron dianggap menghina Islam dengan mengatakan agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.
Selain itu, dukungannya terhadap Majalah Satire yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, menimbulkan kampanye boikot produk dan usaha dari Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Macron berargumen bahwa prinsip negaranya adalah mendukung kebebasan berpendapatan.
Kondisi tersebut membuat pemimpin Islam di seluruh dunia bertindak tegas atas apa yang di lakukan oleh Prancis.
Salah satunya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menyebut kesehatan mental Macron perlu diperiksa serta mengajak boikot produk-produk Prancis.
Mendengar kabar tersebut, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menganggap Macron, “menyerang Islam” akibat pernyataan tersebut.
“Sesungguhnya, saat ini Presiden Macron bisa menangkal ruang bagi ekstremis dari pada menciptakan polarisasi dan marginalusasi lebih lanjut yang pasti mengarah pada radikalisasi,” Cuit Andi Sudirman Sulaiman.
Sangat disayangkan bahwa dia memilih untuk mendorong Islamofobia dengan menyerang Islam.
“Sudah sepantasnya jika warga besar Muslim dunia kemudian memboikot produk dan usaha Prancis,” jelas Andi Sudirman Sulaiman, Kamis 29 Oktober 2020.
“Sebuah statement menyudutkan dan mengeneralisasi Muslim dunia dengan label negatif tidak pantas keluar dari seorang Presiden. Itu sangat disesalkan dan kami tegas sangat mengecam,” tegasnya. (*)