Beritasulsel.com – Tim Pelaksana Inovasi Desa ( TPID ) Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar menggelar Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM ) bertempat di Aula Kantor Kecamatan Bontosikuyu, Rabu (26/06/2019)
Kegiatan Pelatihan Inovasi PSDM turut hadiri oleh Tenaga Ahli P3MD, Pendamping Desa, Para Kepala Desa dan Kader Pembangunan Manusia se Kecamatan Bontosikuyu. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Camat Bontosikuyu yang diwakili Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kecamatan Bontosikuyu Nur Aidin, S.Sos.
Nur Aidin Dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi kesehatan sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak. Olehnya itu pola makan dan pola asuh sangat diharapkan menjadi prioritas yang perlu di sosialisasikan ke setiap masyarakat di desa. Harapannya, Agar menghasilkan generasi yang cerdas dan berakhlak, dan kelak menjadi pemimpin untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selamat mengikuti pelatihan saya berharap teman-teman peserta pelatihan dapat mengikuti dengan saksama dan sebaik mungkin”, terang Nur Aidin.
Sementara itu, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Andi Ratna yang bertindak sebagai pemateri pada pelatihan ini menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
“Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak”, jelas Andi Ratna.
Lebih lanjut Andi Ratna menjelaskan, ada beberapa cara yg bisa dilakukan dalam mencegah stunting adalah perbanyak mengkonsumsi makanan bergizi, buah dan sayur serta menghadirkan sanitasi dan air bersih.
“Memperbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal sejak dalam kandungan. Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika dia mengandung saat dewasa tidak kekurangan gizi. Selain itu butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan akses sanitasi dan air bersih” tambah Tenaga Ahli PMD ini.
Di tempat yang bersamaan Pendamping Desa Pemberdayaan Kecamatan Bontosikuyu Said Marikar menambahkan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan peningkatan SDM masyarakat Desa.
Dalam pelatihan inovasi PSDM ini, para peserta di bekali dengan bahan bacaan/modul seperti : Panduan Fasilitasi Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa, Pedoman Umum KPM atau Buku Saku KPM memastikan Konvergensi Penanganan Stunting Desa dan Pedoman Teknis Rumah Desa Sehat.
Sesuai UU Desa, desa berwenang untuk mengurus dan mengatur kegiatan berdasarkan hak asal usul dan kegiatan yang berskala lokal Desa. Selain dua kewenangan desa diatas, desa juga berwenang untuk mengurus dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Salah satu tugas yang diberikan, desa diharapkan melaksanakan program stunting melalui kegiatan-kegiatan yang relevan dan berskala desa dengan pembiayaan dibebankan dalam APBDes.
“Kegiatan ini penting untuk terus kita galakkan, karena para kader dan para Aparatur di Desa adalah garda terdepan untuk menjadi pelopor pengembangan dan peningkatan inovasi desa, khusunya pencegahan stunting”, tutup Said Marikar yang juga Sekretaris DPD KNPI Kepulauan Selayar. (IL)