BERITASULSEL com WAJO – Dalam rangka mensukseskan Pemilihan Umum pada tanggal 17 April 2019 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wajo mengadakan “Coffee Morning” di Ince Cafe Jl. Lembu Sengkang, Senin 1 April 2019.
Dalam kegiatan ini, ada pertanyaan timbal balik antara pihak KPU Kabupaten Wajo dengan peserta yang hadir mengenai saran dan masukan untuk persiapan pelaksanaan Pemilu 17 April 2019 yang akan datang
Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo H. Amiruddin A, S.Sos., MM. menyampaikan bahwa acara ini merupakan ajang silaturrahim dari semua stakeholder sekaligus menerima informasi dari KPU terkait kesiapan penyelenggaraan Pemilu, disamping itu para undangan diberikan peluang bertanya dan memberikan masukan kepada KPU demi kelancaran penyelenggaran pemilu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“dalam rangka optimalisasi dari peran KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk menghadirkan proses pemilihan umum yang benar-benar akuntabel, transparan, dan berintegritas dalam rangka menhadirkan pemilu sebagai sarana pelaksanaan demokrasi utk memilih pemimpin nasional dan wakil rakyat di tingkat pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.terangnya
Lanjut kata Sekda,Dari sisi logistik TPS sudah siap, kita berharap ada batas waktu yang ditentukan benar-benar bisa terpenuhi, sortiran C6 diharapkan ada antisipasi dini, Pendistribusian logistik dari BPBD untuk melakukan dukungan penuh terutama utk akses ke TPS yg tergenang air, termasuk bagaimana mengantisipasi pemilih yang sakit.ujarnya
Muhammad Ihwan salah seorang peserta menanyakan kesiapan semua stakeholder menghadapi pemilu akan datang dan langkah-langkah KPU mengenai masyarakat yang buta huruf
“Kami perlu mengetauhi sampai dimana persiapan semua stakeholder dalam menghadapi pemilu dan bagaimana langkah KPU mengenai masyarakat yang buta huruf karena mestinya kita semua mempersiapkan langkah-langkah untuk persiapan kemungkinan yang akan terjadi,”tanya Ihwan
Sementara Zainal Arifin, Divisi Sosoalisasi, Pendidikan Pemilih, Permas dan SDM, menyampaikan bahwa berdasarkan Peraturan KPU pemilih disabilitas bisa didampingi dalam pencoblosan.
“Yang dimaksud Pemilih disabiltas yaitu Masyarakat yang tidak bisa jalan tapi punya tangan bisa didampingi tapi cuma sampai diluar, tidak bisa masuk, adapun Pemilih yang bisa didampingi sampai di dalam bilik suara dan dicobloskan yaitu pemilih yang tidak punya tangan dan pemilih tunanetra tidak melihat dan akan dicobloskan sesuai permintaan pemilih” jelas Zainal Arifin dalam Coffee Morning
Lebih lanjut Zainal Arifin Menjelaskan bahwa kami ini hanya pelaksana kebijakan bukan pembuat kebijakan jadi kami hanya mengacu Kepada aturan yang ada.
“Mengenai masyarakat yang buta huruf kita tidak bisa ambil keputusan karena kita cuma berbicara persoalan peraturan yang ada,”jelas Zainal. Selain itu dijelaskan bahwa KPU telah dibekali dengan Aplikasi Penghitungan Suara (SITUNG) yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mengetahui rekapan suara per TPS.(A2M)
(Hms Wajo)