Beritasulsel.com — Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pro Demokrasi (API) Kampus, bergerak menggelar aksi demonstrasi di kantor Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah dan Kopertais wilayah VIII, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, (6/3/2019).
Tuntutan massa aksi tersebut yakni, pertama, mendesak PW Muhammadiyah dan Kopertais agar mencabut surat keputusan drop out (SK DO) dan Skorsing 4 mahasiswa, kedua, wujudkan transparansi anggaran dan informasi kampus IAIM Sinjai.
Usman selaku jenderal lapangan menyampaikan bahwa PW Muhammadiyah dan Kopertais wilayah VIII telah berbohong kepada publik dan juga melakukan pembiaran terhadap IAIM Sinjai dengan perbuatannya yang semena-mena.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“PW Muhammadiyah dan Kopertis wilayah VIII Sulawesi Selatan harus keluar menyatakan sikap secara tegas sekarang juga berdasarkan peraturan yang ada dan mengevaluasi birokrasi IAIM Sinjai, karena IAIM sinjai telah melakukan pemecatan kepada mahasiswanya hanya karena mempertanyakan transparansi anggaran dan informasi kampusnya,” tegas Usman dalam orasinya.
Menurutnya, ini adalah panggilan jiwa kepada seluruh mahasiswa tanah air atas kekejaman birokrasi kampus IAIM Sinjai terhadap demokrasi Indonesia.
Mahasiswa terus berorasi secara bergantian mengeluarkan berbagai kecaman dengan semangat membara-bara namun pihak PW Muhammadiyah dan Kopertais wilayah VIII Sulawesi Selatan tidak mau menemui para pendemo.
Hal yang sama juga dilontarkan oleh Dwi Rezki Hardianto, Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam orasinya bahwa PW Muhammadiyah dan Kopertais wilayah VIII Sulawesi Selatan kehilangan fungsi.
Karena menurutnya, pihak Kopertais dan PW Muhammadiyah tidak memengang fungsi kontrolnya dalam menjalankan roda pendidikan yang secara demokratis dan adil.
“Kami mengecam keras tindakan PW Muhammadiyah, Kopertais dan IAIM Sinjai karena telah melecehkan demokrasi indonesia, yang sebetulnya kalian tidak sadari bahwa kampus adalah tempat memproduksi demokrasi, dengan lahirnya anak bangsa yang berkepala sehat, maka dari IAIM Sinjai harus membuka informasi anggaran dan peraturan kampusnya,” terik Dwi dalam orasinya.
Aksi tersebut bermula dari halaman kampus Universitas Islam Makassar (UIM), jalan Perintis Kemerdekaan KM. 9, Tamalanrea, kemudian massa aksi bergerak menuju kantor PW Muhammadiyah, selanjutnya ke Kopertais wilayah VIII, jalan Talasalapang, Gn. Sari, Rappocini, kota Makassar.
Adapun organisasi mahasiswa yang tergabung diantaranya, FMK Makassar, BEM UNM, Rumah Rakyat Sinjai, FMN Makassar, FOSIS, PEMBEBASAN Makassar, KOMUNAL, PMII Rayon PAI UMI, FMD, Pembaru Sulawesi Selatan. (Sambar/BSS)