Budaya nongkrong di Cafe untuk kalangan remaja, sudah menjadi kebutuhan, terutama bagi Mahasiswa dan Mahasiswi.
Meski banyak orang yang melihat bahwa nongkrong di cafe itu hanya kebiasaan buang-buang waktu saja. Namun sebagian besar kalangan remaja atau mahasiswa dan mahasiswi, nongkrong di cafe merupakan tempat dimana menambah relasi, teman, pengalaman dan wawasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perilaku nongkrong di cafe ini terlihat jelas memiliki manfaat positif.
Nongkrong biasanya dilakukan ditempat-tempat (di Cafe) yang nyaman untuk menunjukan ekspresi hati.
Tempat untuk nongkrong itu sendiri tidak harus di suatu tempat yang mahal, kebanyakan tempat nongkrong itu dimana generasi milenial saling bersuara dan bercerita sehingga menarik suasana.
Orientasi nongkrong di cafe ini membuat kalangan milenial lebih mengejar solidaritas serta kebahagiaan bersama.
Di sebuah cafe di Kabupaten Bantaeng yang berlokasi di Jalan DR Ratulangi atau lebih tepatnya di Alonica Cafe pada Selasa siang (1 Oktober 2024), nampak sekumpulan Mahasiswa dan Mahasiswi asal Benua Eropa sedang asik menikmati hidangan cafe dan suasana di Alonica Cafe.
Saat ditemui Beritasulsel.com network Beritasatu.com, salah satu diantara mereka yang diketahui berkebangsaan Indonesia, mengatakan: “Mereka ini adalah Mahasiswa dan Mahasiswi dari Belanda. Mereka ke Bantaeng ini dalam rangka Pertukaran Pelajar Internasional antara Indonesia dan Belanda”.
“Mahasiswa dan Mahasiswi ini dari Universitas Rotterdam di Belanda. Mereka adalah Mahasiswa dan Mahasiswi Kedokteran di Universitas Rotterdam,” kata dokter Azizah Halid yang mendampingi Mahasiswa dan Mahasiswi ini di Alonica Cafe.
Dokter Azizah Halid sendiri yang mendampingi Mahasiswa dan Mahasiswi asal Negeri Kincir Angin ini adalah dokter umum yang bekerja di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
Dokter Azizah Halid adalah dokter Interenship di IGD RSUD Anwar Makkatutu.
Dijelaskan oleh dokter Azizah bahwa Mahasiswa dan Mahasisiwi yang mengikuti program pertukaran pelajar internasional ini akan berada di Bantaeng selama 4 hari.
“Mereka berada di Bantaeng sejak kemarin 30 September hingga 3 Oktober 2024,” kata dokter Azizah.
“RSUD Anwar Makkatutu ditunjuk sebagai salah satu Rumah Sakit di Indonesia sebagai tempat pertukaran pelajar internasional. Ini dikarenakan RSUD Anwar Makkatutu telah mendapatkan predikat sebagai Rumah Sakit dengan layanan terbaik dan itu diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” ungkap dokter Azizah.
“Layanan kesehatan di RSUD Anwar Makkatutu ini juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Indonesia. Terbukti dengan Presiden Joko Widodo pernah berkunjung ke RSUD Anwar Makkatutu beberapa waktu lalu,” kata dokter Azizah.
“Kami berharap, Mahasiswa dan Mahasiswi dari Belanda yang sedang melakukan observasi ini, bisa mendapatkan banyak pengalaman, terutama tentang layanan kesehatan agar bisa diterapkan juga di negara mereka sepulang dari Indonesia,” ucap dokter Azizah.