Makassar, Sulsel – Pesantren memiliki peran dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mulai dari santri, ulama, hingga tokoh-tokoh Pesantren.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman saat memberikan sambutannya pada Webinar bertajuk “Bakti Santri Untuk Negeri”, Sabtu (24/10/2020) malam. Webinar secara virtual itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2020 yang digelar oleh Ikatan Alumni Pesantren Pondok Madinah (IKAPPM).
“Kita paham Bagaimana perjuangan pendahulu kita dari pesantren hingga waktu kemerdekaan. Ini akan merestorasi, bagaimana peran santri di Indonesia terhadap kemerdekaan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perlu disadari, kata dia, bahwa pengaruh pemahaman mengalami pergeseran. “Kami meminta para santri, alumni, ulama, Kyai untuk bersatu padu mengembalikan diri kembali kepada kihtanya bahwa kita ini adalah orang-orang yang pernah merintis kemerdekaan di Indonesia, kemudian mengisi dan bagaimana kita harus mempertahankannya,” pintanya.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, dirinya mengingatkan untuk selalu sabar. Ia pun mengajak untuk mencari peluang atau inovasi untuk berkontribusi bagi Negeri.
“Sekarang banyak pertemuan serba digital. Ini harus kita tangkap sebagai peluang untuk kedepan, bahwa Islam harus mampu memposisikan diri bahwa kita pernah orang-orang masyhur di Islam mengenal teknologi dan menguasai, bagaimana mereka memimpin peradaban-peradaban. Mari kita menunjukkan kepada dunia bahwa kami adalah orang-orang yang mengejar dunia dan akhirat, juga tidak pernah lupa memberikan solusi-solusi perjuangan ini kepada masyarakat,” ujarnya.
Pemprov Sulsel, kata dia, telah menghadirkan beberapa program seperti gerakan 15 Menit Mengaji untuk SMA/SMK; program literasi Quran 30 menit setiap hari Jumat; serta menyiapkan jalur prestasi bebas masuk SMA/SMK Negeri di Sulsel bagi penghafal Alquran (hafiz) minimal 10 juz. “Yang kita mau cari disana adalah mendekatkan mereka kepada Al-Qur’an dan agamanya. Sehingga mereka tidak mudah dimasuki oleh paham-paham,” katanya.
“Jadilah orang-orang santri yang kuat dan jadilah orang yang mengetahui dunia dan akhirat. Kita harus terdepan memperlihatkan bahwa Islam itu adalah cerdas, Islam itu berkarakter dan Islam memiliki moral kepemimpinan,” pungkasnya. (*)