Beritasulsel.com – Penanganan infrastruktur jalan menjadi salah satu prioritas Andi Sudirman semasa menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. Sejak tahun 2019 sebagai Wakil Gubernur, hingga 2021 sebagai Plt Gubernur, dan sebagai Gubernur Sulsel di tahun 2022-2023, dirinya kerap memperjuangkan dalam pemerataan pembangunan di daerah.
Baik melalui APBD Provinsi maupun Bantuan Keuangan Pemprov Sulsel kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. Hal ini menjadi wujud kerja nyata pengabdian kepada masyarakat Sulsel.
Selama menjabat Gubernur, Andi Sudirman tercatat menangani sekitar 500 km jalan di Provinsi. Penanganan itu, baik jalan provinsi dan jalan Kabupaten/Kota dengan mekanisme bantuan keuangan Provinsi. Penanganan jalan itu, baik ruas yang memiliki lintas harian rata-rata (LHR) tinggi, rusak berat, bahkan jalan yang terisolir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita fokus bagaimana membangun yang bisa bermanfaat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. Pembangunan infrastruktur kita bangun, alhamdulillah kurng lebih 500 km akses-akses kita buka,” kata Andi Sudirman pada saat Deklarasi Andalan – Hati di Hotel Claro Makassar, Kamis 29 Agustus 2024.
Upaya Andi Sudirman Sulaiman itu pun cukup berhasil meningkatkan konektivitas antarwilayah di Provinsi Sulawesi Selatan. Terlihat dari kemantapan jalan (baik dan sedang) yang terus meningkat, akhir 2023 tercatat 75,38% atau sekitar atau 1.518 km jalan dari total panjang jalan Provinsi 2014,23 km.
Jika dirunut, pada tahun 2019 kemantapan jalan 58,94%. Saat menjabat 2021, kemantapan jalan sudah meningkat mencapai 70,01%, disusul meningkat Kembali di tahun 2022 menjadi 71,95%, dan tahun 2023 75,38%.
Sejumlah ruas-ruas jalan termasuk kategori lintas harian rata-rata (LHR) tinggi yang ditangani diera Andi Sudirman, diantaranya Ruas Takalalla – Cabbenge di Kabupaten Soppeng; Ruas Pinrang-Rappang yang menghubungkan kabupaten Pinrang dengan Kabupaten Sidrap; Ruas Pekkae – Takkalalla yang menghubungkan Kabupaten Barru dengan Kabupaten Soppeng; Ruas Soppeng – Pangkajene yang menghubungkan Kabupaten Soppeng dengan Kabupaten Sidrap; Ruas Salaonro-Ulugalung yang menghubungkan Wajo-Soppeng; dan ruas jalan lainnya.
Serta ruas jalan LHR tinggi yang menjadi keluhan masyarakat turut dikerjakan oleh Gubernur Sulsel. Diantaranya Preservasi Jalan Tun Abdul Razak di Kabupaten Gowa; Penanganan kerusakan Jalan Antang Raya Kota Makassar; ruas jalan Burung burung – Bili Bili di Pattalassang, Gowa, dan ruas jalan lainnya.
Serta ruas jalan alternatif, diantaranya Ruas Ussu – Nuha – Beteleme yang menghubungkan Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan- Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah dan Penanganan Ruas Boro – Jeneponto yang jadi jalur alternatif Takalar-Jeneponto-Bantaeng tanpa harus melewati kota Jeneponto, dan ruas jalan lainnya. Dilakukan pula penanganan Preservasi ruas Tanabau-Ngapaloka – Pattumbukang di Kabupaten Selayar.
Pembenahan juga dilakukan untuk jalan-jalan terisolir, diantaranya Ruas Rante Pao – Sa’dan – Batusitanduk yang menghubungkan Kabupaten Toraja Utara dengan Kabupaten Luwu; rintisan ruas Latuppa – Pantilang yang menghubungkan Kabupaten Luwu dengan Kabupaten Toraja Utara terus dilakukan; pembukaan jalur Parigi – Bungoro yang menghubungkan Kabupaten Bone, Barru dan Pangkep. Serta ruas terisolir lainnya, yang membuka akses rintisan yang mempersingkat jarak Kabupaten Barru dengan Kabupaten Soppeng melalui pembangunan ruas Takkalasi – Bainange – Lawo.
Pembangunan infrastruktur ini untuk memastikan kelancaran, aksesibilitas, dan mobilitas distribusi barang serta jasa, yang pada akhirnya mendukung perkembangan ekonomi daerah. (*)