(Pelaku bersama barang bukti)
Beritasulsel.com – Malang nian nasib seorang bocah pengembala bernama Fatir (12), warga Desa Bontoparang, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Ia ditemukan mengapung di sungai Dusun Kampung Beru, Desa Bontoparang, Kecamatan Manggarabombang, dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Minggu (2/12/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jenazah Fatir diduga merupakan korban pembunuhan. Pasalnya, pada tubuh korban, polisi menemukan sejumlah luka diduga bekas senjata tajam. Polisi lalu melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan seorang pria bernama Aso Alias Pello (50), diduga sebagai penyebab kematian korban.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani kepada wartawan membenarkan hal itu. Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan Aso alias Pello mengakui bahwa dirinyalah yang melakukan pembunuhan itu, Aso nekat menghabisi nyawa korban lantaran tersinggung korban mengata ngatai dirinya dengan perkataan kasar.
“Dimana korban mengatai pelaku dengan berkata kasar, sehingga pelaku langsung menikam korban dibagian paha, perut dan juga leher menggunakan sebilah pisau” ulas Dicky Sondani.
Saking kesalnya, kata Dicky, setelah korban meninggal, pelaku tidak berhenti menganiaya korban. Pelaku malah menginjak injak kepala korban sehingga pada bagian kepala dan juga mulut korban terdapat luka robek. “selanjutnya pelaku membuang mayat korban ke sungai” urai Dicky menyampaikan pengakuan pelaku.
Setelah tertangkap, pelaku yang berdomisili di Dusun Junggea, Desa Bontoparang, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar, sangat kooperatif memperlihatkan barang bukti yakni sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku menghabisi nyawa korban, sepasang sepatu bot dan jaket warna merah.
Saat ini pelaku telah diamankan di Mapolres Takalar guna proses pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut.