Bulukumba – Proyek pembangunana rabat beton yang terletak di Dusun Bentenge, Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), disorot warga.
Rabat beton yang baru saja rampung dikerjakan sekitar satu bulan lalu itu, kini sudah mengalami keretakan di sejumlah titik.
Proyek dengan panjang 347 meter tersebut menelan anggaran sebesar Rp328.633.750, yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kondisi fisik rabat beton yang cepat mengalami kerusakan memunculkan dugaan dikerja asal-asalan dan diduga tidak sesuai standar konstruksi yang semestinya.
“Kami berharap agar proyek tersebut diaudit karena kami duga ada yang tidak beres pada pelaksanaannya. Belum setahun digunakan tapi sudah rusak, sudah retak,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya, Selasa (15/4/2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan adanya retakan memanjang di beberapa bagian rabat beton, dengan tekstur permukaan yang tampak tidak rata dan sudah retak retak.

Sejumlah warga pun mempertanyakan mutu material yang digunakan serta proses pengawasan selama proyek berlangsung.
Dugaan adanya praktik mark-up anggaran atau pengurangan spesifikasi material mulai mencuat di tengah masyarakat.
Mereka pun minta Pemerintah Kabupaten Bulukumba, melalui Inspektorat Daerah dan instansi terkait, untuk segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap proyek tersebut.
“Kalau dibiarkan, ini bisa jadi preseden buruk untuk pembangunan di desa. Jangan sampai dana desa yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat malah dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tambah warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Batukaropa maupun pelaksana proyek belum memberikan keterangan resmi.
Sementara itu, sumber menyebut bahwa mereka akan terus mengawal persoalan ini agar tidak berujung pada kerugian yang lebih besar bagi masyarakat. (***)