Bone, Sulsel – Saat ini atas sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kabupaten Bone telah hadir perpustakaan yang sangat representatif di Bumi Arung Palakka. Perpustakaan tersebut adalah Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bone.
“Alhamdulillah, telah hadir perpustakaan yang sangat representatif di Kabupaten Bone. Bangunan dua lantai ini sangat megah dengan suasana nyaman. Diharapkan dapat meningkatkan budaya baca dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita di Bone secara khusus dan Sulsel pada umumnya,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Hal itu disampaikan saat mendampingi Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Muhammad Syarif Bando meresmikan gedung tersebut yang terletak di kawasan Watampone Green Epicentrum (WAGE), Jalan Kalimantan, Kecamatan Tanete Riattang, Kota Watampone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gedung perpustakaan ini berlantai 2, menelan anggaran pembangunan Rp10 miliar bersumber dari bantuan DAK Pusat Tahun 2021. Dia menyatakan, pembangunan infrastruktur ini juga sekaligus membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
“Saya yakin masyarakat Bone bila diberi akses dapat bersaing dan berpacu dengan yang lain. Dengan fasilitas ini saya harap akan melahirkan pemimpin yang kuat secara moral maupun kepemimpinan untuk membangun kemaslahatan orang banyak,” tuturnya.
Plt Gubernur Sulsel ini menyarankan agar perpustakaan-perpustakaan yang ada di daerah Sulsel dapat mengangkat potensi kearifan lokal yang ada di wilayahnya.
“Perpustakaan yang di daerah ini dapat melihat perpustakaan unggulan di Indonesia. Seperti, di bidang pertanian, Dinas Perpustakaan bisa melihat perpustakaan yang ada di IPB,” ungkap dia.
Sedangkan. Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan pembangunan perpustakaan ini, merupakan salah satu tindak lanjut kebijakan Presiden Joko Widodo dalam rangka mendukung peningkatan SDM unggul menuju Indonesia maju.
“Apa yang dilakukan oleh Bupati Bone dengan membangun perpustakaan, menjadi investasi yang besar dalam peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Bone,” ujar Syarif Bando.
Adapun anggaran untuk Sulawesi-Selatan untuk tahun 2021 digelontorkan Rp64 miliar untuk pembangunan perpustakaan di Sulsel. Termasuk di Bone, Toraja, Toraja Utara, Makassar dan Gowa. Dan tahun 2022 akan semakin ditingkatkan.
Dikatakan, perpustakaan menjadi bagian dari ruang terbuka untuk semua masyarakat. Keberadaan perpustakaan, lanjut Syarif, bukan hanya sebagai penjaga peradaban melainkan pencipta peradaban.
“Kami berharap infrastruktur yang sudah disiapkan ini dapat bermanfaat dan menjadi ikon peradaban masyarakat Bone,” ungkapnya.
Ia berharap, perpustakaan ini memberikan kontribusi untuk kembali mengungkap sejarah panjang dan sejarah besar orang-orang Bone.
“Karena sejarahnya bukan hanya di Bone, Sulsel, Indonesia. Jika anda membaca satu buku tentang kerajaan di Asia Tenggara, terutama kekuasaan di Malaysia itu asalnya dari sini dan itu bukunya ada di Perpustakaan Nasional,” pungkasnya.
Sedangkan Bupati Bone, Andi Fashar Padjalangi menyebutkan gedung ini dibangun pada tahun 2020 namun terkena refocusing, karena pandemi Covid-19. Kemudian dianggarkan kembali dan selesai dibangun pada tahun 2021. Ia berharap perpustakaan ini tidak hanya tempat membaca buku tetapi dapat menjadi lokasi edukasi bagi masyarakat.
Pada kesempatan ini, Kepala Perpustakaan Nasional RI juga memberikan penghargaan kepada Andi Sudirman Sulaiman atas dedikasinya membina dan mengembangkan perpustakaan dan kegemaran membaca di Sulawesi-Selatan. (*)