Plh Sekda Sulsel Akui Arahan Presiden Soal Kondisi Pangan dan Ekonomi akan jadi Perhatian Pemprov

- Redaksi

Kamis, 30 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Pelaksana Harian (Plh) Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023, di Graha Bhasvara Icchana, Jakarta, Rabu 29 November 2023.

Pertemuan Tahunan dengan tema ‘Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional’ ini dirangkaikan dengan Penganugerahan Bank Indonesia Award 2023 serta arahan Presiden RI Joko Widodo.

Andi Muhammad Arsjad mengatakan, kegiatan ini membahas terkait kondisi ekonomi di Indonesia dengan berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini, ditengah kondisi krisis global akibat terjadinya peperangan Ukraina dan Rusia, konflik Palestina dan Israel, serta akibat kondisi iklim yang terjadi akhir-akhir ini, serta potensi dan tantangan ekonomi Indonesia di tahun 2024 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Meskipun tantangan tahun depan tidak mudah dengan berbagai persoalan yang terjadi akibat adanya perang dan perubahan iklim jadi isu yang perlu diantisipasi, karena dampaknya bisa saja mempengaruhi ekonomi Indonesia dan ekonomi secara global,” ucapnya.

Muhammad Arsjad juga mengungkapkan, berdasarkan arahan Presiden agar setiap daerah perlu melakukan upaya ketahanan pangan dan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mengantisipasi krisis yang terjadi secara global.

Bahkan, lanjutnya, arahan presiden itu juga disampaikan terkait dengan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5 persen, serta realisasi belanja pemerintah yang masih rendah baik yang terjadi di daerah maupun di pemerintah pusat.

“Arahan ini akan kita laporkan ke pimpinan dalam hal ini Pak Gubernur dalam rangka pembangunan kedepan termasuk mengantisipasi kondisi yang saat ini yang sedang terjadi secara menyeluruh. Jadi pada prinsipnya pertemuan ini mengharapkan sinergi kolaborasi semua pihak dalam mengantispasi yang terjadi secara global,” ungkapnya.

Muhammad Arsjad menegaskan, arahan presiden ini akan menjadi perhatian Pemerintah Provinsi dalam upaya peningkatan ketahanan pangan di Sulsel yang tentu saja telah didukung dengan hadirnya program pemerintah yang telah dicanangkan PJ Gubernur Sulsel melalui skema pengembangan budidaya tanaman pisang.

“Untuk Sulsel tentu siap tidak siap dan ini tentu akan menjadi perhatian kita dan kita sama-sama tahu, Pj Gubernur dalam upaya peningkatan ketahanan pangan kita ada skema pengembangan melalui Budidaya Pisang. Ini menjadi solusi tanaman pangan dan hortikultura, bagaimana mengatasi dampak ketahanan pangan dan kemiskinan ekstrim di Sulsel,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya mengatakan kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja karena adanya dampak konflik antar negara yang terjadi, seperti perang Ukraina dan Rusia, perang yang terjadi di Gaza, dan gejolak ekonomi global.

Menurutnya, dampak akibat peristiwa tersebut akan sangat menganggu stabilitas ekonomi negara termasuk Indonesia yang berdampak pada rantai pasok global, lonjakan harga pangan, lonjakan harga energi dan berbagai sektor lainnya.

“Dampak perang yang ada harus sama-sama kita antisipasi karena kalau sudah yang namanya perang, ini ganggunya kemana-mana. Gangguan rantai pasok global, lonjakan harga pangan,lonjakan harga energi semuanya akan berdampak. Perang ini sudah betul-betul kita rasakan dan dampaknya kemana-mana. Pemanasan global juga betul-betul kita rasakan akibatnya, produksi pangan kita sedikit menurun dan 22 negara membatasi ekspor pangan,” ungkapnya.

Jokowi juga mengatakan ditengah kondisi global yang terjadi, Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi saat ini tetap stabil pada kisaran angka 5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lainnya, seperti Malaysia, Amerika, Korea Selatan, dan Uni Eropa.

Meski demikian, Jokowi mengaku pertumbuhan ekonomi ini ternyata masih belum mempengaruhi peredaran uang dimasyarakat khususnya bagi para pelaku UMKM.

“Tapi apapun yang terjadi, patut kita syukuri di Indonesia masih tetap tumbuh dan stabil pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen. Kalau kita bandingkan pertumbuhan ekonomi kita 5 persen, Malaysia tadi saya dapat datanya 3,3 persen, Amerika 2,9 persen, Korea Selatan 1,4 persen, Uni Eropa 0,1 persen. inilah yang patut kita syukuri kita masih diangka 5 persen,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Inflasi secara nasional juga masih cenderung stabil pada angka 2,6 persen. Hanya saja, kondisi ini tetap harus menjadi perhatian dan perlu untuk diwaspadai untuk pangan, khususnya beras. (*)

Berita Terkait

Sidang Umum Majelis HIMPUNI, Wagub Fatmawati Rusdi Harap Jadi Garda Terdepan Dukung Swasembada Pangan
Ketua Umum NasDem Surya Paloh: Kepiawaian Andalan Hati Dapat Memajukan Sulawesi Selatan
Andalan Hati Usung Komitmen Keberlanjutan Pembangunan untuk Sulsel Maju dan Berkarakter
Presiden Prabowo Lantik Andi Sudirman-Fatmawati Sebagai Gubernur dan Wagub Sulsel 2025-2030
Pemprov Sulsel dan Privy Sosialisasikan Ijazah Digital untuk Perguruan Tinggi
Citaglobal Environment Jajaki Investasi Green Energi di Sulsel, Prof Fadjry Djufry: Kita Siapkan Karpet Merah untuk Investor
TP PKK Sulsel Gelar Seminar Pencegahan Stunting, Peran Keluarga dan Edukasi Sejak Dini Jadi Kunci
Hadiri Peringatan Isra’ Mi’raj, Prof Fadjry Djufry Paparkan Program Prioritas Presiden Prabowo

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 19:29

Sidang Umum Majelis HIMPUNI, Wagub Fatmawati Rusdi Harap Jadi Garda Terdepan Dukung Swasembada Pangan

Kamis, 20 Februari 2025 - 19:25

Ketua Umum NasDem Surya Paloh: Kepiawaian Andalan Hati Dapat Memajukan Sulawesi Selatan

Kamis, 20 Februari 2025 - 18:13

Andalan Hati Usung Komitmen Keberlanjutan Pembangunan untuk Sulsel Maju dan Berkarakter

Kamis, 20 Februari 2025 - 16:49

Presiden Prabowo Lantik Andi Sudirman-Fatmawati Sebagai Gubernur dan Wagub Sulsel 2025-2030

Senin, 17 Februari 2025 - 21:52

Pemprov Sulsel dan Privy Sosialisasikan Ijazah Digital untuk Perguruan Tinggi

Berita Terbaru