Parepare, Sulsel – Pemerintah Kota Parepare melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus bergerak untuk mengendalikan inflasi khususnya dalam Bulan Ramadan. Salah satunya melalui gelaran Pasar Murah yang menyasar empat Kecamatan di Parepare.
Pasar Murah yang berlangsung 28 sampai dengan 31 Maret 2023 ini menjual berbagai komoditi yang dibutuhkan masyarakat. Seperti beras, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, daging sapi, gula pasir, terigu, cabai, dan sayur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe berharap, Pasar Murah dengan harga benar-benar murah ini tidak hanya mengendalikan inflasi tapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat dalam Bulan Ramadan ini.
“Insya Allah, Pemerintah akan terus bergerak memenuhi kebutuhan masyarakat salah satunya lewat Pasar Murah yang harganya betul-betul murah. Ini membuktikan Pemerintah selalu hadir untuk masyarakatnya, dalam situasi dan kondisi apapun,” kata Taufan Pawe (TP).
Lokus Pasar Murah masing-masing pada Selasa (28/3/2023) adalah di Kecamatan Ujung, tepatnya di Kantor Kecamatan Ujung dan Kantor Kelurahan Lapadde.
Kemudian Rabu (29/3/2023), Pasar Murah digelar di Kecamatan Bacukiki, tepatnya di Lapangan Lompoe, dan Lapangan Lemoe.
Menyusul Kamis (30/3/2023), Pasar Murah diadakan di Kecamatan Soreang, tepatnya di Kebun Raya Jompie, dan Waterboom Ujung Lare.
Dan hari terakhir Jumat (31/3/2023), Pasar Murah di Kecamatan Bacukiki Barat, berlangsung di Patung Kuda dan Lapangan Upacara Kota, depan Kantor Kelurahan Bumi Harapan.
Untuk titik pertama, Pasar Murah dimulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00 Wita. Dan titik kedua, pukul 13.00 sampai dengan 15.00 Wita.
Di Kecamatan Ujung, Camat Ujung, Ardiansyah Arifuddin mengatakan, harga komoditi Pasar Murah yang disiapkan di bawah dari harga pasar, sehingga diharapkan dapat memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-harinya, khususnya di Bulan Ramadan.
“Pasar Murah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan beras, minyak goreng, dan kebutuhan lainnya. Karena ada beberapa harga komoditi di pasaran sudah mulai naik sehingga diperlukan upaya-upaya dari pemerintah khususnya TPID dalam mengendalikan,” ungkap Ardiansyah. (*)