Parepare, Sulsel – Secara serentak 30 Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kota Parepare turun mengunjungi SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK se-Parepare, Kamis pagi, 15 September 2022.
Setiap Kepala SKPD mengunjungi satu sekolah dari 30 SMP dan SMA sederajat sasaran di Parepare.
Para Kepala SKPD menjadi pembina apel untuk mengedukasi siswa tentang fenomena penyakit sosial seperti pergaulan atau seks bebas, perundungan (bullying), dan penyalahgunaan narkoba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Parepare, Samsuddin Taha yang diwakili oleh Sekretaris Bappeda, Zulkarnaen Nasrun menjadi pembina apel di SMK Amsir Parepare.
Di hadapan ratusan siswa, Zulkarnaen mengungkapkan, kunjungan ke sekolah ini adalah perintah langsung Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe atas kepedulian terhadap masa depan generasi penerus bangsa.
“Bapak Wali Kota menyampaikan salam kepada anak-anakku semua. Beliau menyatakan meskipun SMK adalah kewenangan Provinsi, namun anak-anak semua adalah warga Parepare, sehingga tetap harus diberi perhatian yang sama. Karena kepedulian Bapak Wali Kota mengajak anak-anakku semua jadilah generasi unggul, produktif, jauhi pergaulan bebas,” pesan Zulkarnaen.
Zulkarnaen menekankan, tiga penyakit sosial yang harus diberantas yakni pergaulan atau seks bebas, perundungan (bullying), dan penyalahgunaan narkoba.
“Kita boleh pandai bergaul tetapi tetap
berpedoman pada norma susila dan agama serta tidak menimbulkan pelanggaran hukum. Tujuannya agar kita terhindar dari pergaulan bebas yang melakukan tindakan melanggar batas, tidak terkontrol, dan menyimpang dari norma maupun hukum yang berlaku,” ingat Zulkarnaen.
Zulkarnaen mencontohkan beberapa tindakan pergaulan bebas yang menjerat para remaja sebut saja seperti mabuk-mabukan, tawuran, judi, prostitusi, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, melakukan seks bebas hingga berujung aborsi ilegal.
Dia mengingatkan, lunturnya nilai moral akibat pergaulan bebas membawa banyak dampak negatif seperti hamil di luar nikah, pernikahan dini yang akan melahirkan generasi stunting, putus sekolah, bunuh diri karena depresi, dan tindakan aborsi ilegal yang menyalahi hukum yang sebabkan kematian.
“Karena itu jauhi pergaulan bebas, perundungan, dan narkoba. Jadilah generasi cerdas, produktif, unggul, untuk menggapai masa depan gemilang. Anak-anakku adalah generasi masa depan bangsa,” tegas Zulkarnaen.
Kepala SMK Amsir Parepare, Ansar mengaku, sudah memproteksi siswanya dengan kegiatan-kegiatan positif dan religius di sekolah.
“Setiap Senin itu wajib bahasa Inggris, kemudian setiap Rabu wajib bahasa daerah, dan setiap Jumat wajib salat Duha berjamaah. Setiap Jumat itu wajib kegiatan religius, apakah zikir, menghapal juz, dan kegiatan religius lainnya. Tinggal digilir, Jumat ini kegiatan apa, Jumat depannya lagi apa,” papar Ansar. (*)