Parepare, Sulsel – Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim menginstruksikan Dinas Perdagangan (Disdag) untuk memaksimalkan pengawasan memastikan penjualan minyak goreng curah dan kemasan tidak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurut Pangerang, keterlibatan instansi terkait akan membuat pengawasan HET minyak goreng curah lebih maksimal dan terstruktur. Saat ini, menurut dia, masih terdapat praktik penjualan minyak goreng curah di atas HET.
“Tetus awasi agar masyarakat tetap mendapatkan kebutuhannya akan minyak goreng dengan harga terjangkau,” ucap Pangerang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketersediaan minyak goreng curah, ungkap Pangerang berada di pasar-pasar tradisional sehingga perlu untuk mengontrol dan memastikan HET berjalan di lapangan.
“Segera ambil upaya konkret guna menstabilkan harga minyak goreng curah sesuai harga HET,” ungkapnya.
Diketahui bahwa, pemerintah resmi mencabut program subsidi minyak goreng curah. Kebijakan itu akan diubah melalui skema subsidi minyak goreng melalui pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan perubahan peraturan tersebut tidak mengganti ketetapan HET minyak goreng curah.
Harga minyak goreng curah masih berkisar antara Rp14 ribu sampai Rp15.500 per kilogram. (*)