Mentan Amran Pastikan Produksi Padi Nasional Meningkat di 2025

- Redaksi

Rabu, 9 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Pemerintah menegaskan komitmen untuk mencapai swasembada pangan dengan menargetkan peningkatan signifikan pada produksi padi nasional tahun 2025. Dalam rapat evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT), optimasi lahan (oplah), serta program cetak sawah rakyat (CSR) dan padi gogo di Jakarta, Rabu (9/4/2025), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pengawasan harian terhadap capaian tanam. Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan kontrak kerja pemenuhan target LTT, Oplah, CSR dan Padi Gogo oleh para penanggung jawab wilayah.

“Alhamdulillah, capaian bulan Maret meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Ini capaian bagus, tetapi tidak boleh lengah,” ujar Amran. Ia menegaskan, pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada. “Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan,” tambahnya.

Mentan menargetkan LTT minimal mencapai 1,6 juta hektare, dan menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga ritme tanam. “Kalau target tidak tercapai, kamu yang jadi target,” katanya, merujuk pada para penanggung jawab di lapangan yang harus lengser dari jabatannya jika target tidak tercapai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Amran juga menyampaikan apresiasinya atas lonjakan serapan gabah oleh Bulog yang disebut meningkat hingga 2.000 persen dibandingkan periode sebelumnya. Data dari BPS, lanjutnya, menunjukkan bahwa capaian produksi saat ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ia juga menyoroti penindakan terhadap praktik mafia pangan yang telah menyeret lebih dari 20 tersangka.

“Presiden memerintahkan untuk berantas korupsi dan mafia. Kami bekerja untuk rakyat, berpihak pada rakyat kecil tanpa membedakan suku dan agama, demi tegaknya merah putih di sektor pangan,” ujarnya tegas.

Di tempat yang sama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sangat besar. “Saya dan Pak Menteri sering mendapat telepon dari Presiden. Memang sektor pangan dan pertanian ini saling berkaitan. Beliau sangat concern terhadap ketahanan pangan kita, ketersediaan pangan bagi rakyat kita, bukan hanya beras tapi yang lain-lainnya juga.,” ungkap Sudaryono.

Ia juga menekankan pentingnya LTT. Karena menurutnya jumlah hasil produksi sangat ditentukan oleh luas panen, dimana keberhasilannya sangat ditentukan oleh proses-proses sebelumnya seperti pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk, dan irigasi yang memadai. “Makanya acara hari ini dipimpin Pak Menteri untuk memastikan Luas Tambah Tanam, karena begitu nanam banyak, maka insya Allah panennya pun akan banyak.,” katanya.

Menurut Sudaryono yang akrab dipanggil Mas Dar ini, evaluasi LTT dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Dalam satu bulan terakhir, menurut Mas Dar, angka harian menunjukkan tren cukup positif.

Mas Dar juga menambahkan bahwa dari sisi kesejahteraan petani, harga gabah disebut mengalami peningkatan yang signifikan. “Dulu harga gabah di tingkat petani hanya Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kilogram, sekarang sudah di atas Rp 6.500. Ini tentu membuat petani bahagia,” ujarnya.

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, juga terus memantau harga gabah secara langsung di setiap kabupaten. Rata-rata nasional saat ini berada pada kisaran Rp 6.520 hingga Rp 6.530 per kilogram.

Mentan menegaskan bahwa kegiatan evaluasi ini akan dilakukan secara rutin dan intensif. Setiap penurunan produksi akan direspons dengan pemanggilan penanggung jawab program di daerah. “Ini tentang kerja nyata, bukan sekadar omon-omon,” tegasnya.

Dengan strategi tanam yang lebih ketat, pengawasan berlapis, serta dukungan kebijakan dari pusat, pemerintah optimistis produksi beras 2025 akan melebihi capaian tahun lalu, bahkan hasil evaluasi angkat tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60%. BPS juga mencatat produksi beras dalam 4 bulan ditahun ini mencapai 16,5 juta, tertinggi dalam satu dekade terakhir. (*)

Berita Terkait

Wali Kota Parepare Tasming Hamid Hadiri Peluncuran SP2D Online, Dukung Digitalisasi Keuangan Daerah
Ketua TP PKK Parepare Kunjungi 5 Posyandu, Dukung Persiapan Lomba Tingkat Provinsi
Wali Kota Parepare Tasming Hamid Gagas Aplikasi Terpadu untuk Permudah Layanan Masyarakat
Wakil Wali Kota Parepare Konsultasi ke Balai Transportasi, Bahas Pengoptimalan Jalan Nasional
Wakil Wali Kota Parepare Hermanto Sidak Puskesmas Madising Na Mario, Tindak Lanjuti Aduan Warga
Tasming Hamid Apresiasi STQ Tingkat Provinsi Sulsel: Momentum Membangun Generasi Cinta Al-Qur’an
Wali Kota Parepare Tasming Hamid Buka Pekan Olahraga Warga Binaan, Tekankan Pembinaan Humanis di Lapas
Wali Kota Parepare Tasming Hamid Lepas Kafilah STQH Menuju Luwu Utara, Targetkan Masuk Lima Besar

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 06:43

Wali Kota Parepare Tasming Hamid Hadiri Peluncuran SP2D Online, Dukung Digitalisasi Keuangan Daerah

Kamis, 17 April 2025 - 19:23

Ketua TP PKK Parepare Kunjungi 5 Posyandu, Dukung Persiapan Lomba Tingkat Provinsi

Rabu, 16 April 2025 - 16:52

Wali Kota Parepare Tasming Hamid Gagas Aplikasi Terpadu untuk Permudah Layanan Masyarakat

Selasa, 15 April 2025 - 10:10

Wakil Wali Kota Parepare Konsultasi ke Balai Transportasi, Bahas Pengoptimalan Jalan Nasional

Senin, 14 April 2025 - 14:20

Wakil Wali Kota Parepare Hermanto Sidak Puskesmas Madising Na Mario, Tindak Lanjuti Aduan Warga

Berita Terbaru

Ilustrasi (foto: Beritasulsel.com)

Bone

IRT di Bone Tewas Tersambar Petir

Jumat, 18 Apr 2025 - 00:44