Beritasulsel.com – Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simajuntak, mengungkap sejumlah temuan terbarunya terkait kematian anggota polisi yang memiliki nama lengkap Nopryansah Yosua Hutabarat itu.
Dari temuan tersebut, ada empat hal yang mengejutkan dalam kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Temuan tersebut juga membuat pernyataan Kamaruddin semakin menguat soal dugaan adanya penyiksaan kepada Brigadir J sebelum akhirnya meninggal dunia karena ditembak. Berikut 4 temuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kuku dicabut
Kamaruddin mengungkap bahwa pihaknya mendapati adanya kuku Brigadir J yang dicabut saat masih hidup.
“Kukunya dicabut, nah kami perkirakan dia (Brigadir J, red) masih hidup waktu dicabut. Jadi, ada penyiksaan,” kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/7).
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Kamaruddin menduga bahwa kematian Brigadir J bukan hanya karena luka tembak.
Sayatan di hidung, bawah mata, dan bahu
Temuan pihak Kamaruddin selanjutnya adalah adanya bekas jeratan tali dan sayatan di tubuh polisi asal Jambi tersebut.
Ia menjelaskan, “Di leher ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan. Di hidung ada sayatan sampai dijahit dan bawah mata, dan bahu (sayatan, red).”
Bolong di tangan dan perut
Tak hanya kuku dicabut dan sayatan di beberapa titik, tapi Kamaruddin juga mengklaim ada lubang di tangan Brigadir J.
“Di bawah perut, jantung, tangan ada semacam bolong, itu bukan akibat senjata tetapi entah apalah penyebabnya, ada bolongan,” terangnya.
Jari remuk
Temuan Kamaruddin yang terakhir adalah remuk di bagian jari Brigadir J.
Kamaruddin menyampaikan, “Kemudian sampai jarinya patah, sehingga tidak ada lagi, kenapa tidak copot, karena hanya tinggal kulitnya saja, sudah remuk hancur.
Berdasarkan beberapa temuannya tersebut, Kamaruddin merasa yakin kalau yang menyiksa Brigadir J adalah psikopat.
“Saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat atau penyiksaan. Karena itu, kami menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila,” ujar Kamaruddin.
Temuan Kamaruddin sendiri bertolak belakang dengan keterangan resmi pihak kepolisian.
Pasalnya, polisi menyebut bahwa Brigadir J tewas setelah terlibat baju tembak dengan Bharada E pada Jumat (8/7/2022) lalu. (source)