Wajo, Sulsel- Krisis pangan dunia yang melanda sejumlah negara membuat Perum Bulog lebih kerja keras lagi memastikan ketersedian beras mencukupi.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Wajo, Karmila Hasmin Marunta, S.Sos, M.M., menegaskan, stok beras yang ada di Kabupaten Wajo mencukupi konsumsi selama bulan Ramadan yang tinggal menghitung hari hingga hari Raya Idul Fitri.
“Dari enam kompleks gudang Bulog yang ada di Kabupaten Wajo stok beras kurang lebih 500 ton tersedia. Mencukupi untuk kebutuhan warga,” ujar Karmila Hasmin kepada jurnalis Beritasulsel.com di ruang kerjanya, Selasa, 28 Februari 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain memastikan ketersedian beras mencukupi, juga dilakukan operasi pasar. Bertujuan untuk memantau standarisasi dan stabilisasi harga pangan.
“Kami mengagendakan operasi pasar di 14 Kecamatan yang ada di Wajo. Kemarin di Sabbangparu, selanjutnya hari Kamis pekan ini di Belawa, dan menyusul kecamatan lainnya,” tandasnya.
Kabupaten Wajo selama ini dikenal sentra penghasil beras. Dua kali musim panen dalam setahun. Memang, masih terbilang memadai produksinya.
“Untuk itu kami akan melakukan sosialisasi ‘Penyerapan Hasil Produksi’ pertanian untuk menyosong
penyerapan produksi dari Badan Pangan Nasional,” ucap Karmila Hasmin Marunta.
Untuk hasil produksi beras petani tentu tidak semuanya memiliki kualitas baik. “Kami membeli beras kualitas medium dengan standar broken (rusak) 20 persen dan kadar air maksimal 14 persen,” jelas Karmila.
Sebanyak enam kompleks Gudang Bulog di Kabupaten Wajo daya tampungnya bervariasi, dari minimal 1000 ton – 7000 ton. Kantor Cabang Bulog Kabupaten Wajo untuk semester 1 (satu) penyerapan produksi ditargetkan mencapai 5.000 – 7000 ton beras.
Mengenai fenomena masih kerapkali hasil produksi beras Wajo di jual ke Kabupaten lain, diakui Karmila belum ada aturan yang tegas mengatur hal tersebut. Namun meski demikian, akan terus dilakukan sosialisasi persuasif dengan mitra pengadaan.(red)