Pinrang, Sulsel – Untuk menurunkan angka stunting di Pinrang, khususnya di Kelurahan Lanrisang, Pemerintah Kelurahan Lanrisang menggelar sosialisasi yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Lanrisang, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang. Rabu, 8/9/2021.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Plt Camat Lanrisang Drs Syahrir Pawettoi, Sekcam Lanrisang Drs Ismail dondon, Kapuskesmas Lanrisang Drg Bertha Yestiani, Lurah Lanrisang Firman SH, Bhabinkamtibmas Lanrisang Aiptu Rahmat dan ibu ibu PKK se Kelurahan Lanrisang.
Sosialisasi itupun tetap menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Plt Camat Lanrisang, Drs Syahrir Pawettoi mengatakan pencegahan Stunting sudah menjadi prioritas Nasional Pemerintah yaitu pada 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
“Anak stunting mempunyai pertumbuhan fisik yang tidak maksimal, mudah sakit dan kemampuan kognitif dibawah rata-rata kecerdasan anak seusianya,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Syahrir diharapkan kepada seluruh peserta sosialisasi agar dapat bersama sama untuk mencegah hal tersebut.
“Penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia ditargetkan semaksimal mungkin mengurangi dampak dari stunting dalam rangka menyiapkan SDM yang unggul serta generasi yang produktif,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Lurah Lanrisang Firman SH mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan warga bahwa kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud apabila semua komponen masyarakat berpartisipasi dalam upaya kesehatan dengan memprioritaskan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri.
Kapuskesmas Lanrisang drg Bertha Yestiani mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi sebagai upaya pemberian pengetahuan kepada generasi muda terkhusus remaja putri yang rentang usia 18 – 24 tahun, sebagai generasi penerus bangsa untuk bagaimana mengenal dan mencegah stunting.
“Serta menambah wawasan pemenuhan gizi yang seimbang, dan cara menjalani pola hidup sehat, dengan harapan para remaja juga dapat menjadi agen komunikasi dalam mensosialisasikan dan mengomunikasikan mengenai pencegahan stunting kepada teman-teman sebayanya,” katanya.
Ia juga mengatakan saat ini masih banyak remaja yang tidak memperhatikan kebutuhan gizinya. Banyak remaja putri yang menjalani diet tidak sehat karena terobsesi memiliki tubuh langsing, sehingga lupa mengonsumsi gizi yang seimbang.
Acara sosialisasi tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab. (*)