Korban Dugaan Pemerasan oleh Oknum Polisi di Bulukumba Mengaku Disuruh Buat Pernyataan tidak Keberatan

- Redaksi

Selasa, 2 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi wanita sedih (Gambar oleh Anemone123 dari Pixabay)

ilustrasi wanita sedih (Gambar oleh Anemone123 dari Pixabay)

Beritasulsel.com – Keluarga Agus diduga diintimidasi oleh oknum polisi setelah mengaku bahwa benar mereka telah menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi di Satlantas Polres Bulukumba.

Keluarga Agus mengaku ditelpon oleh personel Satlantas Polres Bulukumba disuruh datang ke Kantor Satlantas Polres Bulukumba untuk bertanda tangan dan membuat pernyataan tidak keberatan telah membayar.

“Baru baru ada yang telpon saya dari Satlantas namanya pak Andi Irman, saya disuruh ke kantornya (kantor Satlantas Polres Bulukumba). Katanya pak Kasat panggil saya ke kantornya untuk menyuruh saya bertanda tangan, menyuruh saya membuat pernyataan bahwa saya tidak keberatan atas pembayaran itu, tapi saya bilang saya tidak mau pak,” tutur salah satu keluarga Agus kepada beritasulsel.com, Selasa (2/01/2024), sesaat lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Personel Satlantas Polres Bulukumba Andi Irman yang dihubungi membantah hal itu, dia bilang bahwa keluarga Agus dipanggil ke kantor Satlantas Polres Bulukumba bukan untuk bertanda tangan sebagai pihak yang tidak keberatan tapi untuk dikonfirmasi.

“Tidak begitu (tidak diintimidasi), keluarga Agus dipanggil ke kantor mau dikonfirmasi, mau diklarifikasi saja soal pemberitaannya,” ucap Andi Irman dikonfirmasi via telpon sesaat lalu.

Diberitakan sebelumnya:

Dua orang oknum polisi yang bertugas di Satlantas Polres Bulukumba berinisial AI sebagai penyidik dan SY sebagai Kanit Lakalantas, diduga memeras pelaku tabrakan maut bernama Agus.

Menurut sumber, Agus mengendarai mobil boks lalu kecelakaan di Kelurahan Panjaitana, Bulukumba, dan lawannya meninggal dunia.

“Agus dan mobilnya kemudian ditahan di kantor Satlantas Bulukumba,” tutur sumber yang minta namanya tidak dimediakan.

Lebih lanjut sumber mengatakan bahwa saat ditahan, Agus kemudian berdamai dengan keluarga korban dengan membayar uang santunan, lalu keluarga korban mencabut laporan polisinya.

“Anehnya, AI dan SY tidak mau melepaskan Agus kalau tidak membayar. Agus disuruh membayar Rp7 juta, kalau tidak bayar dia tidak akan dilepas dan kunci mobilnya tidak diberikan,” pungkasnya, Minggu (31/12/2023)

Keluarga Agus atas nama Jumanaik yang dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya dimintai pembayaran oleh AI dan SY.

“Iya, kami disuruh membayar. Awalnya pak Kanit (SY) suruh kami bayar Rp7 juta, katanya uang tersebut untuk diberikan kepada Kasat Lantas supaya pak Kasat tidak melanjutkan kasus ini ke Kejaksaan,” tutur Jumanaik, dikonfirmasi terpisah, Senin (1/1/2024)

“Tapi kami tidak punya uang 7 juta hanya 1,5 juta, jadi pak Kanit bilang masukkan mi di amplop nanti dia katanya yang bawakan pak Kasat. Jadi saya masukkan Rp1,5 itu ke amplop lalu kusimpan di bawah berkas kemudian pak Kanit bawa berkas dan amplop tersebut ke pak kasat, setelah itu baru mi Agus dibebaskan,” pungkas Jumanaik.

Selain Jumanaik, Agus juga angkat bicara, dia mengeluhkan cara Polisi Satlantas memperlakukan para tahanan. Menurut Agus, para tahanan di Satlantas tersebut diperlakukan bagai binat*ng.

“Kami diperlakukan kayak binat*ng. Subuh subuh datang polisi membangunkan kami dengan cara kasar, mereka menendang pintu lalu teriak menyuruh kami bangun kemudian kami disuruh ngepel (membersihkan) lantai,” cerita Agus.

Sayangnya, SY yang dikonfirmasi melalui telpon genggamnya enggan memberi tanggapan soal pembayaran 1,5 juta itu, dia hanya menyarankan awak media ini mengonfirmasi ke Kasat Lantas.

“Konfirmasi mi ke pak Kasat karena kurang beretika kalau saya lagi yang jadi sumber,” tutur SY.

Sementara itu, AI yang dikonfirmasi mengaku bahwa dia yang menyidik kasus kecelakaan maut itu, tapi kata AI, dia hanya menyuruh keluarga Agus menemui Kanit Lakalantas yakni SY untuk membicarakan soal uang pembayaran, namun untuk nominalnya, AI mengaku tidak mengetahui.

“Kalau soal jumlah (jumlah uang yang dibayar Agus_red) saya tidak tahu. Memang saya yang arahkan masuk (menemui pak kanit) tapi selebihnya saya tidak tahu,” ucap AI.

Kasat Lantas Polres Bulukumba IPTU Muhammad Idris yang dikonfirmasi melalui sambungan telpon juga mengaku tidak mengetahui adanya pembayaran itu.

“Jadi awalnya ada teman datang temui saya minta agar dibantu (dimudahkan pengurusan kasus laka maut itu). Jadi saya arahkan ke pak Kanit, saya bilang (ke pak Kanit) silahkan dibantu. Tapi kalau soal itu (soal Agus bayar 1,5 juta), itu urusannya dia (urusan pak Kanit),” ujar Muhammad Idris.

Mantan Kasat Lantas Polres Sinjai tersebut juga berjanji akan memanggil semua anggotanya oknum polisi yang diduga memperlakukan tahanan kecelakaan lalu lintas bagai binat*ng.

“Saya akan panggil semua (anggota), nanti saya yang beri tahu,” pungkasnya. (***)

Berita Terkait

Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”
Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi
Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus
Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba
Pemilihan Ketua BEM UMB Bukukumba Tuai Sorotan, Riswandi: Tidak Transparan dan Rentan Kecurangan
Pinus Sulsel Dorong Ekologi di Bulukumba, Peluang Desa Dapatkan Tambahan Anggaran
3 Rumah di Bulukumba Terbakar, Pemuda Lumpuh dan Buta Ikut Terpanggang
Viral, Bocah Perempuan Usia 10 Tahun di Bontomanai Bulukumba Dianiaya Paman

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:09

Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”

Sabtu, 16 November 2024 - 22:36

Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi

Sabtu, 16 November 2024 - 19:44

Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus

Sabtu, 9 November 2024 - 19:08

Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba

Minggu, 13 Oktober 2024 - 16:24

Pemilihan Ketua BEM UMB Bukukumba Tuai Sorotan, Riswandi: Tidak Transparan dan Rentan Kecurangan

Berita Terbaru

Bantaeng

Pesan Untuk Pemilih di Pilkada Bantaeng 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 07:26