Kejati Akui Temukan Ketimpangan di Kasus Dugaan Suap 49 M Bulukumba

- Redaksi

Jumat, 23 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Salahuddin.

Kasi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Salahuddin.

MAKASSAR, Beritasulsel.com – Pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) mengakui ada ketimpangan dalam kasus dugaan suap proyek irigasi anggaran DAK 49 M kementerian PUPR di kabupaten Bulukumba.

Hal tersebut diungkapkan, Kasi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Salahuddin saat menerima aspirasi puluhan perhimpunan pergerakan mahasiswa (PPM Sulsel) yang berunjuk rasa di depan kantor Kejati Sulsel, Rabu (20/11/2018) kemarin.

Menurut Salahuddin, saat ini kasus dugaan suap yang disebut sebut menyeret oknum kepala daerah itu telah ditingkatkan ke tahap proses penyelidikan, “Ditingkatkan ke penyelidikan untuk pendalaman,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lanjut Salahuddin mengatakan, pihak Kejati menemukan beberapa ketimpangan dalam kasus yang pertama kali heboh di Facebook ini, seperti adanya rekanan yang memberi, dan adanya surat rekomendasi.

“Kita temukan ada ketimpangan ketimpangan, kita temukan ada rekanan yang memberi, kita temukan bahwa ada surat rekomendasi, ini semua yang akan dipilah, apakah surat rekomendasi itu masuk tindak pidana, apakah ada permufakatan jahat,” tambah Salahuddin.

Selain itu, dirinya juga menegaskan sejauh ini telah melakukan klarifikasi ke beberapa instansi pemerintahan diantaranya, Dinas PSDA Bulukumba, Inspektorat, termasuk oknum kepala daerah dan dua rekanan yang diduga memberi uang, serta oknum ASN.

“Masih ada rekanan rekanan lain yang tersebut namanya yang kita sekarang verifikasi berlalamat di mana berdomisili dimana. Kita sudah minta datang baik baik melalui perwakilan tapi sampai hari ini belum datang,” jelas Salahuddin.

Pihaknya menghimbau agar semua pihak bersabar dan menunggu hasil penyelidikan. Ia juga berharap kedepannya bahwa tim yang telah ditunjuk lebih mendalami lagi fakta fakta dan dokumen yang ditemukan.

“Termasuk juga memang, ada indikasi beberapa pertemuan yang dilakukan di Jakarta kita harus dalami dimana kemudian apa, jadi kami minta kesabaran semua pihak untuk menunggu hasil kerja penyelidikan,” tandas pria berkacamata itu.

Berita Terkait

Kebakaran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong Pinrang, Satu Santri Tewas
Ini Senjata yang Digunakan Pelaku Menembak Pengacara Rudi S Gani Hingga Tewas
Ada Libur Panjang di Bulan Januari 2025, ini Daftarnya
Jalanan Rusak tak Bisa Dilalui Kendaraan, Lansia ini Tewas Saat Ditandu ke Rumah Sakit
Pria Diduga Alami Gangguan Mental, Nyaris Diamuk Massa di Pinrang
Mulai 1 Januari 2025 HP Berikut ini Tidak Bisa Lagi Digunakan untuk WhatsApp
Banjir dan Longsor di Barru Telan Korban Jiwa dan 55.662 Jiwa yang Terdampak
Buat Polusi, Aktivitas Beton Readymix di Kasuara Bulukumba Dikeluhkan Pengendara

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:34

Kebakaran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong Pinrang, Satu Santri Tewas

Kamis, 2 Januari 2025 - 15:51

Ini Senjata yang Digunakan Pelaku Menembak Pengacara Rudi S Gani Hingga Tewas

Kamis, 2 Januari 2025 - 14:12

Ada Libur Panjang di Bulan Januari 2025, ini Daftarnya

Rabu, 1 Januari 2025 - 10:46

Jalanan Rusak tak Bisa Dilalui Kendaraan, Lansia ini Tewas Saat Ditandu ke Rumah Sakit

Senin, 30 Desember 2024 - 19:12

Pria Diduga Alami Gangguan Mental, Nyaris Diamuk Massa di Pinrang

Berita Terbaru