Kapolres Dituding Dibalik Maraknya Tambang Ilegal di Bulukumba

- Redaksi

Senin, 16 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan layar pada video eskavator yang sedang beroperasi mengeruk pasir/batu di Sungai Balantieng, Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.

Tangkapan layar pada video eskavator yang sedang beroperasi mengeruk pasir/batu di Sungai Balantieng, Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.

Beritsulsel.com – Eksploitasi Sungai Balantieng yang melintas dibeberapa desa dan Kecamatan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), semakin marak dan mengkhawatirkan.

Para penambang yang diduga ilegal beroperasi dari pagi hingga malam menggunakan alat berat eskavator. Mereka mengeruk batu serta pasir selama bertahun tahun hingga sungai Balantieng porak poranda dan tak berbentuk sungai lagi.

Parahnya, Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam hal ini, Kepala Desa, Dinas Lingkungan Hidup, dan Bupati Bulukumba, seakan tutup mata terkait hal itu begitu pun dengan pihak kepolisian seakan tidak peduli dengan tambang ilegal itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu dikemukakan oleh salah seorang warga yang minta namanya tidak mediakan kepada beritasulsel.com beberapa waktu lalu. Warga juga menyebut bahwa tambang ini sudah lama beroperasi.

“Sudah lama ini para penambang ilegal beroperasi, setiap hari dari pagi hingga malam mereka mengeruk material sungai Balantieng sampai porak poranda dan tidak berbentuk sungai lagi. Tidak ada yang berani melapor dan buka suara di media lantaran takut diintimidasi dari pihak pihak yang membekingi tambang ini,” ucap sumber.

“Polisi juga tahu hal ini, tapi mereka diam bahkan ada beberapa diantara tambang yang beroperasi ini disebut sebut milik oknum polisi. Mungkin karena itu Polisi enggan bertindak padahal sangat merusak,” bebernya.

“Kalau Polres Bulukumba tidak tahu hal ini, itu sangat keterlaluan. Polisi kan punya Intel, punya Bhabinkamtibmas mereka pasti tahu hanya saja mereka tidak mau menindak,” sambungnya.

“Kapolres-lah dibalik maraknya tambang ilegal ini, bukan hanya Kapolres sekarang tapi juga Kapolres Kapolres sebelumnya, karena ini tambang sudah bertahun tahun tapi tidak ada tindakan, kalau pun ada tindakan paling ditindak hari ini tapi besok beroperasi lagi,” tutur sumber.

“Kalau Kapolres mau bertindak, dia tinggal mengerahkan tim Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) menangkap para penambang mengamankan alat berat yang mereka gunakan. Kalau itu dia lakukan maka tidak ada yang berani menambang. Untuk itu saya minta kepada Propam Polda Sulsel tolong periksa ini Kapolres karena telah melakukan pembiaran,” pinta sumber.

Sabtu 15 November 2020, beritasulsel.com mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut dengan mendatangi sungai Balantieng yang berada di Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale. Hasilnya, ditemukan eskavator sedang beroperasi mengeruk pasir dan batu dari sungai Balantieng lalu diangkut menggunakan mobil truk.

Ini salah satu videonya yang berhasil diabadikan beritasulsel.com:

https://youtu.be/6DMRu-uKlYM

 

Kapolres Bulukumba, AKBP Gany Alamsyah yang dikonfirmasi sangat irit bicara bahkan sama sekali tak menggubris pertanyaan wartawan media ini. Mantan Kapolres Takalar ini hanya berterima kasih atas informasi tersebut.

“Terima kasih infonya deng,” singkatnya.

Sementara itu Bupati Bulukumba Andi Sukri Andi Sappewali yang dikonfirmasi berdalih bahwa saat ini pihaknya fokus pada pengamanan Pilkada.

“Kita membatasi rekomendasi ijin tambang secara sangat selektif dan mengeluarkan surat Perintah untuk menutup semua tambang tambang ilegal hanya penertiban karena suasana pilkada, (akhirnya) kita tunda dulu,” ucap Andi Sukri

“Karena dikira ki lagi politisasi hanya nomor ini yang ditertibkan padahal tidak ada kita liat pemiliknya nomor berapa dia dukung,” pungkas Andi Sukri.

 

Penulis: Heri Siswanto

 

Berita Terkait

Usai Adukan Kanit Pidum Polres Bulukumba ke Propam, H. Nurman juga Surati Kapolri
7 Pria di Bulukumba Catut Nama Polda Sulsel Lalu Rampas Mobil Warga, Begini Kronologinya
Oknum Debt Collector di Bulukumba Dipolisikan Dituding Rampas Mobil, Begini Kronologinya
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Perangkat Desa Bonto Tangnga, Kades Mahmudin: Terimakasih Kepala Inspektorat Bantaeng, Kadis PMD dan Tenaga Ahli P3MD
Adukan Kanit Pidum Polres Bulukumba ke Propam, H. Nurman: Semoga Tidak Percuma Lapor ke Propam
Minta Polres Bulukumba Dievaluasi, H. Nurman: Saya Melapor Tahun 2020 Sampai Sekarang Tidak Ada Tindakan
Kebakaran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong Pinrang, Satu Santri Tewas
Mahasiswa STAI Al-Gazali Bulukumba Unras Depan Kampus Tuntut Transparansi Dana KIP

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 21:17

Usai Adukan Kanit Pidum Polres Bulukumba ke Propam, H. Nurman juga Surati Kapolri

Kamis, 6 Februari 2025 - 15:11

7 Pria di Bulukumba Catut Nama Polda Sulsel Lalu Rampas Mobil Warga, Begini Kronologinya

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:20

Oknum Debt Collector di Bulukumba Dipolisikan Dituding Rampas Mobil, Begini Kronologinya

Selasa, 28 Januari 2025 - 17:21

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Perangkat Desa Bonto Tangnga, Kades Mahmudin: Terimakasih Kepala Inspektorat Bantaeng, Kadis PMD dan Tenaga Ahli P3MD

Kamis, 16 Januari 2025 - 11:05

Adukan Kanit Pidum Polres Bulukumba ke Propam, H. Nurman: Semoga Tidak Percuma Lapor ke Propam

Berita Terbaru