BULUKUMBA, Beritasulsel.com – Kepala Desa Topanda, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba resmi dilantik, Senin (17/12/2018), oleh bupati Bulukumba sebagai pemenang pada Pilkades 2018 yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Namun, saat prosesi pelantikan berlangsung, ada pemandangan yang menarik terjadi di kantor Kejaksaan Negeri Bulukumba, dimana puluhan masyarakat desa tersebut menggelar aksi unjuk rasa di kantor kejaksaan Bulukumba, Senin, 17 Desember 2018.
Aksi tersebut menuntut Kejaksaan Bulukumba untuk segera mengusut kasus-kasus dugaan penyalahgunaan anggaran yang ada di Desa Topanda, salah satunya kasus pengadaan 1 unit mobil ambulance, yang dianggap sangat mahal Rp 144 juta, namun dalam usulan hanya Rp 130 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Taksiran masyarakat hanya Rp 70 juta saja, karena memang mobil bekas, itu sekarang ada di bengkel hanya beberapa Minggu saja digunakan,” ujar Parawangsyah, salah satu demonstran.
Selain itu, dirinya juga mengaku aksi yang mereka lakukan tidak ada hubungannya dengan pelantikan Andi Jemma sebagai kades terpilih. Namun murni atas nama penegakan hukum yang mendesak kasus di Topanda diusut.
Sementara Kasi Datun Kejari Bulukumba, Abdullah Zuebair, yang menemui demonstran mengaku kasus masih dalam rana penyelidikan.
Namun dirinya tak menepik memang penanganan kasus di Topanda lambat dikarenakan saksi yang dipanggil tidak kooperatif memenuhi panggilan.
” Saya tidak bisa berkomentar banyak, karena kasus ini ditangani kasi Intel,” kata Abdullah Zuebair.