Isu Terkait Etnis Rohingnya yang Tinggal di Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 30 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Intan Nur Fauziah Saputri

Intan Nur Fauziah Saputri

Beritasulsel.com – Akhir-akhir ini berbagai media sosial ramai membicarakan terkait Etnis Rohingya yang datang ke Indonesia beberapa bulan lalu hingga bertempat tinggal di Aceh, mengenal terkait Etnis Rohingya.

Dikutip dari website BBC News, Etnis Rohingya merupakan suatu kelompok etnis Muslim yang tinggal dan hidup di Myanmar hampir berabad-abad lamanya.

Mereka berasal dari kaum minoritas, dikarenakan penduduk Myanmar kebanyakan memeluk agama Buddha. Selama di Myanmar, Etnis Rohingya menjadi populasi Muslim terbesar dengan jumlah penduduk sekitar satu juta jiwa pada awal tahun 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi pemerintah Myanmar masih meragukan kewarganegaraan Rohingnya bahkan menganggap bahwa Etnis Rohingnya merupakan imigran gelap yang berasal dari Bangladesh. Oleh karena itu mereka diusir dan tidak dianggap sebagai warga negara dari Myanmar.

Yang kemudian mencari perlindungan ke beberapa negara lain salah satunya negara Indonesia. Pada Minggu, tanggal  10 Desember terdapat kapal yang membawa sekitar 400 pengungsi Rohingya tiba di provinsi Aceh, Indonesia.

Kedatangannya awalnya disambut baik oleh warga Aceh sebagai bentuk rasa persaudaraan bahkan mereka disambut dengan cara diberi makan, pakaian, ataupun barang-barang lainnya.

Akan tetapi pengusngidari mereka melakukan berbagai tindakan buruk, mulai dari tidak berterima kasih atas makanan yang diberikan, membuang makanan yang telah diberikan dengan alasan tidak enak, bahkan melakukan tindakan jorok seperti membuang kotoran di Ladang milik salah satu warga Aceh.

Hal ini yang menjadikan awal timbulnya pro kontra terkait pengungsi Rohingya yang dianggap sebagai imigran gelap tidak tahu diri, sehingga harus segera diusir atau ditindaklanjuti agar tidak menetap di Indonesia, isu mengenai berbagai tindakan asusila yang dilakukan oleh etnis Rohingya, bahkan baru-baru ini yang masih diperbincangkan yakni adanya tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa Aceh untuk mengusir imigran gelap Rohingya dari tenda pengungsian sebagai bentuk dari penolakan terhadap etnis Rohingya yang diberikan berbagai macam bantuan.

Namun, perlu diketahui dalam hal ini sebenarnya pemerintah masih melakukan upaya dalam membantu menyelesaikan permasalahan terkait Etnis Rohingya di Myanmar sebagai bentuk bantuan kemanusiaan dengan upaya diplomatik. Bahkan pemerintah Indonesia memberi bantuan yang bersifat darurat, seperti tenda dan sarana prasarana sampai permasalahan terkait Etnis di Myanmar terselesaikan.

Meskipun terkesan pemerintah Indonesia memberikan bantuan diatas penderitaan rakyat yang masih membutuhkan bantuan akan tetapi, pemerintah masih tetap berusaha untuk melakukan berbagai upaya dengan mengirim diplomat untuk menghadap kepada dewan keamanan PBB terkait HAM agar segera menindaklanjuti etnis Rohingya agar tidak menetap di Indonesia, terlebih lagi meresahkan masyarakat atas berbagai tindakan yang mereka lakukan.

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia diharuskan bersabar dalam mengahadapi mereka, karena pemerintah masih berusaha keras untuk melakukan diplomat untuk mengembalikan etnis Rohingya pada tempat asalnya.

Namun, apabila hal permasalahan tersebut belum diselesaikan dalam waktu beberapa bulan yang akan datang, barulah diperbolehkan masyarakat untuk melakukan tindakan berupa pengusiran secara paksa warga Rohingya agar tidak meresahkan masyarakat Indonesia. (***)

Ditulis oleh Intan Nur Fauziah Saputri, Mahasiswi Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Berita Terkait

Berkah Ramadan 1446 H di Kejaksaan Negeri Bantaeng, ‘Safari Dakwah dan Kajian Islam dari Syekh Sholeh Ali Mafhal’ 
“Berbagi Kebaikan di Bulan Ramadan”, Kepala Kejaksaan Negeri Bantaeng Bersama Jajaran Bagikan Takjil Kepada Warga
Hari Ketiga Ikuti Retreat Kepala Daerah, Uji Nurdin: Menkeu Sri Mulyani Sampaikan Materi Efisiensi Anggaran
Warga Kelurahan Onto Bantaeng Geger, Ada Bayi Ditemukan Dalam Kondisi Sudah Tidak Bernyawa
Gladi Bersih Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta Berjalan Lancar, 20 Februari 2025 Uji Nurdin Dilantik Jadi Bupati Bantaeng
KAJARI Satria Abdi SH MH Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 3 Jaksa dan 4 Pegawai di Kantor Kejaksaan Negeri Bantaeng
HKN Februari 2025, Pemkab Bantaeng Beri Penghargaan kepada 50 ASN
Kajari Satria Abdi SH MH, Diminta Menjadi Narasumber Kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Pengelola Dana (BOSP) Kabupaten Bantaeng Tahun 2025

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 01:03

Berkah Ramadan 1446 H di Kejaksaan Negeri Bantaeng, ‘Safari Dakwah dan Kajian Islam dari Syekh Sholeh Ali Mafhal’ 

Jumat, 7 Maret 2025 - 15:29

“Berbagi Kebaikan di Bulan Ramadan”, Kepala Kejaksaan Negeri Bantaeng Bersama Jajaran Bagikan Takjil Kepada Warga

Senin, 24 Februari 2025 - 00:34

Hari Ketiga Ikuti Retreat Kepala Daerah, Uji Nurdin: Menkeu Sri Mulyani Sampaikan Materi Efisiensi Anggaran

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:19

Warga Kelurahan Onto Bantaeng Geger, Ada Bayi Ditemukan Dalam Kondisi Sudah Tidak Bernyawa

Rabu, 19 Februari 2025 - 18:36

Gladi Bersih Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta Berjalan Lancar, 20 Februari 2025 Uji Nurdin Dilantik Jadi Bupati Bantaeng

Berita Terbaru

Jeneponto

Bupati Jeneponto Paris Yasir Bakal Rombak Kabinet Lama

Senin, 24 Mar 2025 - 13:38