Insiden Pembakaran Bendera di Garut, ini Pesan Kapolda Sulsel

- Redaksi

Rabu, 24 Oktober 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar – Terkait insiden pembakaran bendera yang identik dengan bendera organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut, Jawa Barat, beberapa hari lalu, Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol. Drs. Umar Septono, angkat bicara.

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan hasil penyelidikan Polda Jabar dan Polres Garut, Bendera tersebut bukan simbol atau kalimat sakral dari agama tertentu, melainkan merupakan panji HTI organisasi yang telah dilarang oleh pemerintah.

“Jadi saat peringatan Hari Santri Nasional tersebut semua organisasi islam dari berbagai elemen awalnya telah sepakat tidak ada bendera yang dikibarkan pada saat acara kecuali bendera merah putih” kata Umar Septono, melalui sambungan telepon, Rabu (24/10/2018)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menjelaskan, sebelum perayaan Hari Santri Nasional semua pimpinan ormas keagamaan telah sepakat tidak membawa panji atau simbol organisasi apapun dalam acara tersebut, “namun ada beberapa orang membawa panji HTI sehingga terjadi insiden pembakaran” ungkapnya.

Disinggung masalah kondusifitas Sulawesi Selatan, Jenderal Bintang Dua itu mengatakan, Sulsel adalah rumah kita bersama. Untuk itu ia meminta agar semua warga harus menjaga rumah bersama dengan saling menghargai dengan berpegang teguh pada nilai- nilai leluhur budaya Bugis/Makassar

“Yakni Sipakatau (saling memanusiakan/menghargai), Sipakainga (Saling mengingatkan) dan Sipakalebbi (saling menghormati)” ucap mantan Kapoda NTB itu.

Ia juga berpesan kepada masyarakat Sulawesi Selatan untuk tidak mengaitkan kasus pembakaran panji HTI dengan kalimat sakral agama islam, demi Sulawesi Selatan yang aman, damai. Jangan gampang tersulut provokasi pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kejadian di Garut sudah ditangani oleh pihak kepolisian, kita serahkan segala prosesnya ke jalur hukum.
apapun yang terjadi di Garut atau di daerah lain, Sulawesi Selatan harus tetap aman” Pungkas Jenderal bintang dua yg Shalatnya diawal waktu, berjamaah, dimasjid masjid Allah.

Berita Terkait

4 Orang Pelaku Penganiayaan di Kawasan Pantai Seruni, Diamankan Tim Buser Satreskrim Polres Bantaeng
Bupati Bantaeng Kenakan Komcad Tentara dan Ikuti Retreat Kepala Daerah, Uji Nurdin: ‘Bismillah’
Narasumber di Bimtek BOSP Dinas Dikbud Bantaeng 2025, Kajari Satria Abdi SH MH Sampaikan Materi Pencegahan Korupsi
Professor Topo Santoso: Penegakan Hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia, Jaksa adalah Master Of The Case
Bupati Bantaeng Terima Arahan Presiden, Uji Nurdin: Siap Sejalan Dengan Pemerintah Pusat
Rapat Kerja DPRD Bantaeng Tahun 2025, Sekwan Muh. Azwar SH: Kami Minta Kejaksaan Negeri Bantaeng Sebagai Narasumber
Gladi Bersih Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta Berjalan Lancar, 20 Februari 2025 Uji Nurdin Dilantik Jadi Bupati Bantaeng
Jaksa Masuk Desa, KAJARI Bantaeng Satria Abdi: Saya Tugaskan Jaksa Bidang Perdata dan TUN bersama Jaksa Bidang Intelijen

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:34

4 Orang Pelaku Penganiayaan di Kawasan Pantai Seruni, Diamankan Tim Buser Satreskrim Polres Bantaeng

Sabtu, 22 Februari 2025 - 14:44

Bupati Bantaeng Kenakan Komcad Tentara dan Ikuti Retreat Kepala Daerah, Uji Nurdin: ‘Bismillah’

Sabtu, 22 Februari 2025 - 14:21

Narasumber di Bimtek BOSP Dinas Dikbud Bantaeng 2025, Kajari Satria Abdi SH MH Sampaikan Materi Pencegahan Korupsi

Jumat, 21 Februari 2025 - 12:51

Professor Topo Santoso: Penegakan Hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia, Jaksa adalah Master Of The Case

Kamis, 20 Februari 2025 - 16:44

Bupati Bantaeng Terima Arahan Presiden, Uji Nurdin: Siap Sejalan Dengan Pemerintah Pusat

Berita Terbaru