(Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Noer Putra Bahagia, saat gekar konfrensi pers)
Beritasulsel.com – Dua warga negara asing (WNA) asal Ghana, Ephson Edward (26) dan Patrick Selorm Kwasi Agbeli (16) diamankan oleh petugas Kantor Imigrasi Parepare di Kabupaten Barru, Provinsi Sulsel.
Keduanya diamankan karena melakukan tindak pidana keimigrasian, yakni penyalahgunaan izin tinggal. Rencananya, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare akan melakukan Deportasi terhadap keduanya pada hari Sabtu (8/12/2018) pekan ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Noer Putra Bahagia mengatakan, awalnya pihaknya mengendus adanya tiga orang WNA ikut bermain bola pada ajang Bupati Barru Cup tahun 2018, yang digelar di GOR Andi Majjaraeng, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.
“Petugas kami turun dan langsung mengamati beberapa pertandingan. Dari hasil pengamatan, ternyata benar ada tiga orang WNA yang bermain di salah satu club,” ucap Noer Putra, saat menggelar konferensi pers di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, Rabu (5/12/2018).
Petugas Imigrasi kemudian melakukan koordinasi dengan pihak manajer klub Garuda FC serta melakukan pemeriksaaan terhadap dokumen masing-masing WNA tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui jika dua orang WNA asal Ghana yakni Ephson Edward dan Patrick Selorm Kwasi Agbeli, melakukan tindak pidana keimigrasian, mengingat yang bersangkutan masuk ke Indonesia menggunakan BVK (Bebas Visa Kunjungan), sementara keduanya melakukan aktivitas lain sesuai dengan Pasal 122 ayat I Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian.
Sedangkan satu WNA asal Solomon yang merupakan pemegang KITAS, hanya bermain untuk hiburan saja dan bukan untuk bermain tetap di kejuaraan tersebut.
Setiap pertandingan WNA tersebut dibayar sebesar Rp 800 ribu hingga Rp 2 juta juga dan dapat bonus bjika berhasil mencetak gol atau meraih kemenangan.
“Kedua WNA asal Ghana ini menyalahgunakan izin tinggal. Mereka menggunakan Visa Bebas Kunjungan yang harusnya untuk berwisata, namun digunakan untuk mencari nafkah,” bebernya.