Beritasulsel.com – Peristiwa penganiayaan yang berujung kematian kembali terjadi, kali ini menimpa Endang warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu malam (4/8).
Sedang terduga pelaku diketahui adalah seorang preman yang telah insaf berinisial AS (30), juga warga Kota Makassar.
Kronologi kejadian, peristiwa itu terjadi di Jalan Toddopuli 2, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, peristiwa bermula disaat terduga pelaku menuju masjid untuk shalat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun pelaku yang badannya dipenuhi tato itu mampir bermain gitar ditempat dimana korban bersama 4 orang temannya diduga berpesta minuman keras (Miras).
Saat pelaku mendengar adzan berkumandang, pelaku beranjak menuju masjid namun korban tiba tiba menuding pelaku bekerja sebagai Banpol (Bantuan Polisi) dan telah memata matai korban.
Tak terima dituding Banpol, pelaku lalu minta agar korban membuktikan perkataannya itu. Cekcok pun tak terhindarkan hingga korban memukul pelaku.
“Pelaku awalnya tak menghiraukan namun karena terus terusan dipukul, pelaku akhirnya melawan dan menusuk korban secara membabi buta” ucap Kapolsek Panakukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap kepada awak media, Senin (5/8).
Korban yang menderita luka tusuk dibagian dada dan lengan, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Grestelina namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Korban meninggal dunia dengan tiga luka tusuk.
Sedangkan pelaku yang mengetahui akan perbuatannya, langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Panakukang.
“Iya pelaku menyerahkan diri dan saat ini telah kita serahkan ke Mapolrestabes Makassar untuk dilakukan proses lebih lanjut,” ucap Kompol Ananda. (HS/BSS)