Hendak Ke Masjid tapi Dihalangi, Eks Preman di Makassar Tusuk Korban Hingga Tewas

- Redaksi

Senin, 5 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Peristiwa penganiayaan yang berujung kematian kembali terjadi, kali ini menimpa Endang warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu malam (4/8).

Sedang terduga pelaku diketahui adalah seorang preman yang telah insaf berinisial AS (30), juga warga Kota Makassar.

Kronologi kejadian, peristiwa itu terjadi di Jalan Toddopuli 2, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, peristiwa bermula disaat terduga pelaku menuju masjid untuk shalat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun pelaku yang badannya dipenuhi tato itu mampir bermain gitar ditempat dimana korban bersama 4 orang temannya diduga berpesta minuman keras (Miras).

Saat pelaku mendengar adzan berkumandang, pelaku beranjak menuju masjid namun korban tiba tiba menuding pelaku bekerja sebagai Banpol (Bantuan Polisi) dan telah memata matai korban.

Tak terima dituding Banpol, pelaku lalu minta agar korban membuktikan perkataannya itu. Cekcok pun tak terhindarkan hingga korban memukul pelaku.

“Pelaku awalnya tak menghiraukan namun karena terus terusan dipukul, pelaku akhirnya melawan dan menusuk korban secara membabi buta” ucap Kapolsek Panakukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap kepada awak media, Senin (5/8).

Korban yang menderita luka tusuk dibagian dada dan lengan, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Grestelina namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Korban meninggal dunia dengan tiga luka tusuk.

Sedangkan pelaku yang mengetahui akan perbuatannya, langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Panakukang.

“Iya pelaku menyerahkan diri dan saat ini telah kita serahkan ke Mapolrestabes Makassar untuk dilakukan proses lebih lanjut,” ucap Kompol Ananda. (HS/BSS)

Berita Terkait

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya
Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Jessica Sollu Diperkosa-Dibunuh Sopir Travel Saat ke Morowali, Begini Kronologinya
Pedagang Wanita di Sulsel Janjikan Korban Kuliah di Jerman: Faktanya Disuruh “Jepit Burung” di Hotel
Rapat Kerja DPRD Bantaeng 2024-2029, Kepala Inspektorat Daerah, Muh. Rivai Nur: “Pengawasan APIP Dalam Mengelola Anggaran”
KAJARI Diminta Sekertaris DPRD Bantaeng Sebagai Narasumber Rapat Kerja, Satria Abdi SH MH: “Saya Sampaikan 2 Materi Tentang Korupsi”
Seru dan Meriah..!! Pendukung 01 dan 02 di Debat Kandidat Putaran Kedua Paslon Pilkada Bantaeng 2024
Upacara HKN Ke-60 Tahun 2024 di Rujab Gubernur Sulsel, Prof Zudah Arief Berikan 4 Penghargaan kepada Kabupaten Bantaeng

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 10:47

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Kamis, 21 November 2024 - 13:19

Jessica Sollu Diperkosa-Dibunuh Sopir Travel Saat ke Morowali, Begini Kronologinya

Kamis, 21 November 2024 - 10:52

Pedagang Wanita di Sulsel Janjikan Korban Kuliah di Jerman: Faktanya Disuruh “Jepit Burung” di Hotel

Kamis, 21 November 2024 - 00:45

Rapat Kerja DPRD Bantaeng 2024-2029, Kepala Inspektorat Daerah, Muh. Rivai Nur: “Pengawasan APIP Dalam Mengelola Anggaran”

Berita Terbaru