Gerak Jalan Indah Waria di Bulukumba Menuai Kontroversi, Ini Saran Muh. Jufri

- Redaksi

Senin, 12 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Perayaan hari Kemerdekan Republik Indonesia merupakan momentum hari kemenangan masyarakat Indonesia tak lengkap rasanya jika tidak diadakan lomba gerak jalan indah disetiap ibu kota Kabupaten, hingga kecamatan.

Di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, lomba gerak jalan indah menjadi hiburan tersendiri. Bahkan ribuan masyarakat dari pelosok desa menyampaikan rasa nasionalismenya dengan menghadiri perayaan HUT Repoblik Indonesia Ke – 74 yang dipusatkan di Lapangan Remaja, Kelurahan Tanete.

Belakangan, gerak jalan indah di Kecamatan Bulukumpa mengundang kontroversi dari beberapa lembaga karena kehadiran kelompok waria dalam lomba gerak jalan indah pada moment kemerdekaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tahun 2018 lalu, penolakan larangan muncul dari kelompok Dai Muda Bulukumba yang menilai kehadirannya melanggar syariat islam dan tidak perlu tampil

Sisa beberapa hari lagi jelang perayaan kemerdekaan, di kecamatan Bulukumpa pihak panitia pelaksana belum menerima konfirmasi partisipasi atau pendaftar kelompok waria di Kecamatan Bulukumpa yang akan ikut lomba gerak jalan indah.

Legislator Bulukumba dari Dapil III Bulukumpa dan Rilau Ale, Muh. Jufri mengaku, harus ada kesepakatan antara panitia dan pemerintah setempat mengenai keterlibatan kelompok waria utamanya di Bulukumpa.

Hal ini menurutnya harus lebih awal disampaikan agar tidak ada lagi pro dan kontra atas kehadiran kelompok waria. Apalagi menurutnya setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam merayakan kemerdekaan.

“Yang perlu menjadi perhatian kita semua, pihak panitia dan pemerintah kecamatan memberi solusi tanpa harus mengecewakan satu sama lain utamanya kelompok waria,” ujar legislator fraksi PPP itu.

Jufri menyarankan, kelompok waria tetap terlibat dalam kontestasi kemerdekaan, namun diberi batasan tersendiri utamanya dalam mengikuti lomba gerak jalan indah. Kelompok waria diminta tetap menggunakan pakaian yang sopan dan proporsional.

“Misalnya, waria mengenakan pakaian adat yang menutup aurat sebagai laki-laki. Dan tetap menampilkan pakaian sewajarnya sebagai seorang laki-laki,” kata Pria yang kembali terpilih di kursi DPRD periode 2019-2024.

Bahkan Pria kelahiran Jojjolo, 5 Oktober 1977 ini mengaku jika kehadiran kelompok waria dalam lomba gerak jalan dinanti-nantikan masyarakat. Sehingga menurutnya, ada aturan yang lebih jelas agar tidak saling merugikan sebagai warga negara. (IL)

Berita Terkait

Gelar PHS Periode 1 Tahun 2024, BRI Cabang Parepare Siapkan Puluhan Hadiah Menarik bagi Nasabah
Influencer Apresiasi Kepemimpinan Taruna Ikrar, Tegaskan Sesuai Aturan Hukum Hanya BPOM Bisa Approved Uji Lab Skincare
Andi Amar Ma’ruf Yakin Kepemimpinan Tasming Hamid Akan Majukan Parepare
Terobosan Taruna Ikrar, BPOM Siap Bangun Sekolah Kedinasan
BPOM-Kemenhan Komitmen Dorong Kemandirian Obat dan Pangan
Tim ANDALAN SULSEL PEDULI Terus Support Warga Terdampak Bencana di NTT
Perwira AL Lantamal XII/PTK Raih Gelar Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Unhas
Relawan AAS Community Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Maros, Barru, Pangkep, dan Makassar

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 19:40

Influencer Apresiasi Kepemimpinan Taruna Ikrar, Tegaskan Sesuai Aturan Hukum Hanya BPOM Bisa Approved Uji Lab Skincare

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:36

Andi Amar Ma’ruf Yakin Kepemimpinan Tasming Hamid Akan Majukan Parepare

Jumat, 3 Januari 2025 - 14:16

Terobosan Taruna Ikrar, BPOM Siap Bangun Sekolah Kedinasan

Kamis, 2 Januari 2025 - 17:30

BPOM-Kemenhan Komitmen Dorong Kemandirian Obat dan Pangan

Rabu, 25 Desember 2024 - 18:02

Tim ANDALAN SULSEL PEDULI Terus Support Warga Terdampak Bencana di NTT

Berita Terbaru