Cuci Pakaian di Sungai, Wanita ini Tewas Diterkam Buaya

- Redaksi

Kamis, 29 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Iustrasi/int

Iustrasi/int

(ilustrasi, foto: ist)

Seorang perempuan bernama Loide Sirait, 45, tewas diterkam buaya di Sungai Kunkun Dusun Simpang Bambu, Desa Sundutan Tigo, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Peristiwa itu terjadi saat korban sedang mencuci pakaian di Sungai Kunkun bersama temannya Martianna Panjaitan, 40, kemudian teman korban melihat kemunculan seekor buaya dengan ukuran kurang lebih 4 meter dan langsung menerkam korban dan menenggelamkannya ke dalam air dengan menggunakan mulutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kebetulan saya dan Ibu Loide sore itu mencuci pakaian di pinggir sungai, tiba-tiba seekor buaya menerkamnya dan menyeretnya ke dalam sungai, ia sempat minta tolong-tolong,” kata Martianna Panjaitan, kepada wartawan, Selasa (27/11).

Selanjutnya Martiana Panjaitan berlari ke rumah yang berjarak sekitar kurang lebih 25 meter dari Sungai Kunkun, dan meminta tolong kepada suaminya Alboin Sitorus untuk membantu korban. Tetapi korban sudah menghilang dibawa Buaya.

“Saya sangat takut melihat kejadian itu, saya pun minta tolong kepada warga,” ujarnya.

Kemudian warga mencari keberadaan korban ke arah hulu Sungai Kunkun, sehingga korban ditemukan oleh warga Mukmin Hasibuan sekitar 500 meter dari TKP.

Saat ditemukan korban sudah meninggal dunia dengan lengan tangan kanan mengalami patah tulang, luka robek bagian bahu sebelah kiri, luka robek bagian dada sebelah kiri dan luka mata sebelah kiri.

Kapolsek Natal AKP J.R Purba membenarkan kejadian tersebut, rencananya jenazah korban akan dibawa ke Kecamatan Porsea, Kabupaten Tobasa untuk dikebumikan.

“Memang benar ada laporan yang kami terima korban dimangsa buaya, kemudian kami beberapa personel langsung menuju ke lokasi kejadian,” ungkapnya.

Pihak kepolisian pun langsung berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menangani satwa liar tersebut, yang dikhawatirkan terus membahayakan warga sekitar.

“Tindakan selanjutnya kami bersama BKSDA menanganinya agar keresahan masyarakat tidak bertambah dari ancaman buaya di Sungai Kunkun tersebut,” imbuhnya lagi. [jpnn.com]

Berita Terkait

Tim Jagawana di Back Up Tim Resmob Polres Bantaeng, Amankan 1 Ekskavator di Kawasan Hutan Produksi Bonto Lojong
3 Rumah di Sidrap Dilalap Api Gegara Motor Nmax Terbakar di Kolong Rumah
Warga Kelurahan Onto Bantaeng Geger, Ada Bayi Ditemukan Dalam Kondisi Sudah Tidak Bernyawa
4 Orang Pelaku Penganiayaan di Kawasan Pantai Seruni, Diamankan Tim Buser Satreskrim Polres Bantaeng
Pria Paruh Baya di Selayar Aniaya Mantan Istri, KEJATI SULSEL Selesaikan Lewat Keadilan Restoratif
Junior Tersinggung Akibat Ditampar Senior saat Ikut Basic Training HMI, KAJATI SULSEL Selesaikan Perkara dengan Keadilan Restoratif
Kasus Pencurian Kantong Plastik di Pasar Sentral Pekkae Barru, Diselesaikan KEJATI SULSEL Lewat Keadilan Restoratif
Kejaksaan Negeri Bantaeng, Satria Abdi SH MH: “Penetapan Status Tersangka Korupsi di Dinas Pertanian dan Peternakan”

Berita Terkait

Rabu, 26 Februari 2025 - 05:52

Tim Jagawana di Back Up Tim Resmob Polres Bantaeng, Amankan 1 Ekskavator di Kawasan Hutan Produksi Bonto Lojong

Senin, 24 Februari 2025 - 09:58

3 Rumah di Sidrap Dilalap Api Gegara Motor Nmax Terbakar di Kolong Rumah

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:19

Warga Kelurahan Onto Bantaeng Geger, Ada Bayi Ditemukan Dalam Kondisi Sudah Tidak Bernyawa

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:34

4 Orang Pelaku Penganiayaan di Kawasan Pantai Seruni, Diamankan Tim Buser Satreskrim Polres Bantaeng

Selasa, 18 Februari 2025 - 22:12

Pria Paruh Baya di Selayar Aniaya Mantan Istri, KEJATI SULSEL Selesaikan Lewat Keadilan Restoratif

Berita Terbaru