Beritasulsel.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupaya dalam mencegah gizi buruk serta mengentaskan stunting.
Diketahui, kondisi itu rentang pada anak-anak. Terlebih maraknya ditemukan kasus gizi buruk dan stunting di Sulsel.
Seperti dalam kasus Haidil Ramadani atau bisa dipanggil Aidil. Bocah berusia 13 tahun yang tinggal di Daeng Tata, Kota Makassar. Di usianya saat ini, Aidil tidak seperti anak umumnya. Ia lumpuh dan tidak bisa berbicara. Hal itu karena gizi buruk yang dialaminya. Akibat tidak mendapatkan asupan gizi yang baik, karena keluarganya dalam kemiskinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi permasalahan stunting dan gizi buruk, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meminta pentingnya intervensi pada Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, maupun Dinas terkait, dan juga Kabupaten/Kota.
Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, maupun Dinas terkait, kata dia, berperan dalam mencegah stunting dan gizi buruk. Dengan memberi bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) kepada keluarga yang dianggap tingkat kesejahteraannya rendah.
Program tersebut merupakan salah satu intervensi Pemerintah melalui Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas terkait untuk mengurangi prevalensi stunting.
Bantuan melalui program PKH itu, kata Andi Sudirman, “supaya mengurangi resiko anak kurang gizi atau ibu hamil kurang gizi yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil atau anaknya tersebut,” katanya.
“Kami minta Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Donas terkait lingkup Provinsi serta Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan agar menyisir daerah dan menginterversi anggaran untuk penanganan tahun 2021,” pintanya.