Beritasulsel.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan yang bekerjasama dengan Negara Kincir Angin akan membangun sarana air bersih untuk masyarakat kepulauan.
Untuk Kecamatan Kepulauan Sangkarang misalnya, yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. Kecamatan Kepulauan Sangkarang ini terdiri dari tiga kelurahan yang berada di beberapa pulau.
Gubernur Sulsel, Prof. HM. Nurdin Abdullah (NA) menjelaskan, semangat pembentukan Kecamatan Kepulauan Sangkarang adalah salah satu langkah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Olehnya itu, Nurdin berharap, dengan diresmikannya kantor kecamatan ini bisa mempermudah akses masyarakat di Kecamatan Sangkarrang.
“Saya berpesan kepada bapak camat, lurah tokoh masyarakat dan masyarakat Kecamatan Sangkarrang untuk tidak segan-segan memberikan masukan kepada pemerintah provinsi mengenai kebutuhan infrastruktur masyarakat kepulauan,” ungkap Nurdin Abdullah dalam sambutannya di depan kantor Camat Sangkarrang, Makassar, Jumat (7/5).
Lebih lanjut, Nurdin Abdullah menyebutkan, manajemen pelayanan publik dan pemerintah hari ini harus berubah, pelayanan masyarakat kepada setiap warga harus adil, baik yang tinggal di darat maupun di pulau-pulau.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini berharap juga agar seluruh masyarakat untuk menghapus stigma bahwa masyarakat yang tinggal di pulau adalah warga kelas dua. Padahal yang sangat perlu adalah penyediaan sarana infrastruktur dasar bagi masyarakat.
“Saya percaya melalui sinergi yang baik antara pemerintah kota dan pemerintah provinsi, kita dapat mamastikan setiap kebutuhan masyarakat,” jelas alumni Unhas Makassar itu.
Olehnya itu melalui pemerintah yang dipimpin dirinya bersama Andi Sudirman Sulaiman sebagai Wakil Gubernur Sulsel sudah melakukan komunikasi lebih lanjut dengan pemerintah Belanda untuk penyediaan sarana air bersih.
“Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan akan bekerjasama dengan pemerintah Belanda untuk mengembangkan fasilitas pengelolaan air baku, terutama bagi masyarakat yang tinggal di pulau,” pungkas alumni Universitas Jepang itu. (*)