Beritasulsel.com — Pertemuan yang mengharukan saat para sahabat dan handai tolan berkumpul di rumah Maggarisi Saiyye Dg Nyau, di Jalan Poros Bontolangkasa tepatnya di depan lapangan Bontolangkasa Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Minggu (7/4/2019.
Pertemuan itu adalah untuk menyatukan tekad dan semangat demi mendudukan Maggarisi Saiyye Dg Nyau, sebagai anggota DRPD Kabupaten Takalar periode (2019-2024).
Riuh rendah dari handai tolan yang hadir mengisi rumah yang cukup luas itu mendadak hening ketika Maggarisi Saiyye Dg Nyau diberi kesempatan untuk memberi wejangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maggarisi Saiyye Dg Nyau atau yang akrab disapa tetta Nyau ini, mengisahkan bahwa sudah kurang lebih 30 tahun dirinya mengabdi sebagai seorang wartawan dan sudah cukup banyak suka duka telah ia lewati.
“Kurun waktu puluhan tahun pengabdian sebagai seorang wartawan, tak terlintas bahkan dalam mimpi pun tidak pernah hadir ingin menjadi seorang anggota dewan,”
“Dengan demikian apa yang saya kerjakan semata-mata kewajiban sebagai seorang wartawan yang tiap saat berada disamping orang-orang lemah” ungkapnya.
“Kalau saat ini saya maju menjadi Calon legislatif (Caleg) dari Partai Berkarya dengan nomor 11, bukan karena tidak suka dengan profesi wartawan, akan tetapi dorongan teman-teman seprofesi,” ujar Tetta Nyau.
Suatu sore dipenghujung bulan Juni 2018, kata Tetta Nyau, seperti biasa kebiasaan para wartawan setelah mengirim berita ke media masing-masing, mereka berkumpul di sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) perwakilan, yang berada di Jalan Mongonsidi Takalar untuk bercanda ria.
“Entah siapa yang memulai yang pasti teman-teman saat itu sepakat untuk mendorong dan mendukung saya menjadi anggota DPRD Takalar. Saya pun bertanya apa alasan kalian memilih saya untuk mewakili Kalian?”
“Seakan dikomando secara bersamaan teman-teman menjawab, profesi wartawan kurang diperhatikan oleh anggota DPRD, contoh kecil saja, tidak ada ruangan (media center) untuk para wartawan. Akibatnya kalau ke gedung DPRD paling berdiri di emperan,” ucap Tetta Nyau mengisahkan.
“Keluh kesah para sahabat itulah yang menjadi kekuatan untuk memutuskan bahwa saya harus mendaftarkan diri jadi Caleg. Ketika niat ingin jadi caleg saya sampaikan kepada isteri, pertanyaan pertama dari istri adalah dari mana uang untuk membiayai,”
Sebelum Tetta Nyau melanjutkan ceritanya, ia terlihat menunduk dan menarik napas panjang seakan mencoba menghimpun kekuatan untuk tidak menangis. Namun tak kuasa, air matanya pun terlihat membasahi pipinya.
Setelah itu Dg Nayu pun melanjutkan ceritanya, “Ketika itu saya katakan bahwa bukan karena ingin mengejar status sosial sebagai anggota dewan terhormat, tetapi ingin mengabdi untuk kepentingan banyak orang,” tutupnya.
Sementara itu, para tokoh masyarakat yang hadir pada pertemuan itu, mengaku bahwa kehadirannya di tempat itu adalah dengan hati yang tulus demi memperjuangkan Maggarisi Saiyye Dg Nyau untuk jadi anggota dewan. (BSS)