Sidrap – Sosok AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H. kembali menuai pujian dari masyarakat dan para aktivis, baik dari Kabupaten Sidrap maupun luar daerah. Kepemimpinannya sebagai Kapolres Sidrap dinilai tegas, berintegritas, dan berhasil menciptakan perubahan signifikan, terutama dalam hal pemberantasan narkoba dan stabilitas keamanan wilayah.
Prestasi teranyar yang mengundang decak kagum adalah keberhasilan Polres Sidrap mengungkap dua kasus besar peredaran narkoba dalam waktu berdekatan. Pengungkapan pertama terjadi pada 19 Februari 2025, saat jajaran Polres Sidrap berhasil menggagalkan peredaran sabu seberat 4,6 kilogram serta 4.200 butir pil ekstasi. Keempat pelaku yang diamankan diketahui merupakan bandar besar asal Kabupaten Pinrang. Kasus ini bahkan langsung diekspos oleh Kapolda Sulsel saat itu, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.
Tak berselang lama, tepatnya pada Rabu, 12 April 2025, Polres Sidrap kembali mencetak prestasi dengan menangkap dua orang pengedar narkoba lainnya, juga warga asal Pinrang. Dari tangan mereka, polisi mengamankan 98 paket sabu yang siap edar. Atas keberhasilan tersebut, Kapolres Sidrap mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Para aktivis menyebut AKBP Fantry Taherong sebagai figur pimpinan kepolisian yang layak dijadikan contoh. Mereka mengacungkan jempol dan menyebut keberanian dan komitmen Fantry dalam memerangi narkoba sebagai bentuk nyata perlindungan terhadap generasi muda Sidrap.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu aktivis dan tokoh agama Sidrap, Ahlan, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Polres Sidrap di bawah komando AKBP Dr. Fantry Taherong.
“Masyarakat beri apresiasi atas kerja keras Kapolres Sidrap dan jajarannya dalam pengungkapan narkoba yang hendak merusak generasi muda Sidrap. Semoga ke depan, Kapolres dan jajaranya semakin solid dan bertambah semangat dalam memberantas barang haram tersebut yang akan merusak generasi bangsa,” ujar Ahlan, kepada Beritasulsel.com jaringan Beritasatu.com, Jumat (18/4/2025).
Tak hanya sukses dalam pemberntasan narkoba, Fantry juga berhasil membawa Kabupaten Sidrap keluar dari status zona merah pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terbaru.
Di bawah kendalinya, situasi politik yang sebelumnya sering kali memanas dan berpotensi bentrok, kini berlangsung damai dan kondusif.
Kabupaten yang berjuluk Bumi Nene Mallomo itu pun tercatat dalam kategori wilayah hijau alias aman selama Pilkada berlangsung.
Pria kelahiran Makassar tahun 1983 ini memang dikenal sebagai sosok yang cakap dan berani.
Bahkan, sebelum menjabat sebagai Kapolres Sidrap, saat masih berpangkat Komisaris Polisi (Kompol), Fantry telah berkali-kali menerima penghargaan bergengsi baik dari Kapolri maupun dari Presiden RI atas dedikasinya dalam menjalankan tugas.
Kini, kiprah dan keteladanan lulusan Akademi Kepolisian tahun 2005 tersebut semakin menginspirasi banyak pihak.
Masyarakat Sidrap berharap prestasi dan dedikasi luar biasa ini terus berlanjut demi menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan damai bagi seluruh warga. (***)