Bulukumba,Beritasulsel.com– Seorang murid SD Negeri 100 Centre Kajang Kabupaten Bulukumba, Sulsel, inisial RNF (12) harus mengalami perawatan intensif di Puskesmas kajang. Jum’at, 17 November 2023.
Bocah kelas 6 SD itu dilarikan ke puskesmas terdekat setelah diduga mendapat aksi kekerasan dari UM (inisial), yang diketahui merupakan salah satu gurunya sendiri.
Dari dugaan tindakan kekerasan tersebut, Korban (RNF) mengalami luka sobekan dengan sebelas jahitan pada bagian kepalanya. Menurut salah satu keluarga korban, Asdar Sakka mengatakan luka sobekan tersebut diduga akibat hantaman balok yang dilakukan oleh guru korban sendiri, yakni UM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asdar menjelaskan kronologi dugaan tindak kekerasan tersebut. Katanya, saat itu korban (RNF) sedang makan siang dikelasnya, karena pada saat itu jam Istirahat belajar siswa(i), kemudian datang salah satu adek kelas dari korban, yakni Inisial HF (Anak kandung dari terduga pelaku), HF lalu memanggil korban (RNF) untuk menghadap kepada UM (terduga pelaku) ke ruangan belajar, Karena saat itu UM sedang mengajar di kelas lain.
“Kata teman-temannya, sebelumnya itu ada yang lemparki kertas HF, dan HF menuduh yang melakukannya adalah RNF (korban)”, Kata Asdar.
“Setelah itu HF melapor ke bapaknya yang tak lain juga merupakan guru sekolahnya, kemudian HF mendatangi kelas RNF (korban) dan meminta RNF menghadap ke bapaknya (Terduga Pelaku)”, Jelas Asdar.
Setelah RNF (korban) menghadap di ruangan kelas tempat UM mengajar. Kata Asdar, korban berusaha ditampar, namun bocah itu (RNF) berhasil menghindar.
“Mungkin karena jengkel, UM kemudian mengambil balok lalu menghantam kepala RNF, begitu kata teman-teman sekolahnya yang menyaksikan kejadian itu”, Beber Asdar.
Atas kejadian yang menimpa keponakannya itu, Asdar telah membawa perkara tersebut ke pihak berwajib, dan laporan tersebut ditangani Kanit PPA Reskrim Polres Bulukumba.
“Paling tidak pelaku ini diadili sesuai undang-undang yang berlaku, terus kami dari keluarga meminta kepada Pihak Dinas Pendidikan Bulukumba untuk segera mencopot oknum guru tersebut”, Tegas Asdar.
Asdar menganggap oknum guru tersebut tidak layak dianggap sebagai pendidik
“Lebih layak dikatakan sebagai preman”, Geram Asdar.
Setelah dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bulukumba, Andi Buyung Saputra menyesalkan kejadian yang menimpa RNF, ia menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga korban.
“Tentunya kita sangat menyesalkan kejadian ini dan atas nama institusi menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan orang tua korban”, Kata dia.
“Kita tunggu saja proses hukum, namun hendaknya dijadikan pengalaman agar tidak terjadi lagi kasus kekerasan disatuan pendidikan”, Kata Kepala Disdikbud Bulukumba itu melalui pesan WhatsApp.
Penulis : Hendra wiranto
Editor : Redaksi