Parepare, Sulsel – Wali Kota Parepare, Taufan Pawe yang diwakili oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD), Adriani Idrus menghadiri penerimaan peserta studi lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XIV Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Makassar Kementerian Agama di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare. Kamis, 13/7/2023.
Hadir pula Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam selaku Plh Kepala Kantor Kementerian Agama Parepare H Jami, Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar Juhrah S.Sos.M.AP, dan sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kota Parepare.
Dalam sambutannya, Adriani Idrus menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Makassar Kementerian Agama yang menjadikan Kota Parepare sebagai lokasi studi lapang (benchmarking). Ia menyebut bahwa dalam kurun waktu 3 minggu ini, Kota Parepare telah menerima kunjungan peserta PKA, sebelumnya telah menerima kunjungan BPSDM Papua Barat dan PPSDM Regional Makassar dengan tujuan yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adriani mengemukakan bahwa Kota Parepare merupakan Kota Industri Tanpa Cerobong Asap yang merupakan wujud nyata dari Teori Telapak Kaki yang menjadi motor penggerak tumbuhnya sumber ekonomi baru, dengan asumsi bahwa semakin banyaknya orang berkunjung di Kota Parepare, maka daerah ini tidak hanya menjadi kota transit tetapi sudah menjadi sebuah kota tujuan.
“Kota Parepare telah dikenal sebagai Kota Habibie. Berbagai ikon kota telah dibangun dengan menggunakan nama Habibie. Upaya menjadikan Parepare sebagai Kota BJ Habibie bukan tidak memiliki alasan. Presiden RI ketiga ini adalah sumber inspirasi pembangunan,” ucap Adriani.
Pembangunan keagamaan di Kota Parepare, lanjut Adriani, akan terus menjadi prioritas ke depan. Program-program keagamaan ini akan terus berjalan dalam upaya membentuk masyarakat Parepare sebagai masyarakat yang religius dan menjadikan Kota Parepare sebagai Kota Santri dan Kota Ulama.
Kota Parepare juga, kata dia, sebagai kota yang menjunjung nilai moderasi beragama. Kerukunan umat beragama di Kota Parepare yang selama ini telah terjaga baik adalah harga mati dan kerukunan antar umat beragama adalah tanggung jawab semua pihak. Parepare menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam hal kerukunan umat beragama warganya karena Parepare adalah Indonesia mini.
“Alhamdulillah di Kota Parepare ini, kita tidak pernah mendengar adanya konflik agama. Mudah-mudahan kestabilan ini bisa terus terjaga hingga masa yang akan datang,” tandasnya. (*)