Beritasulsel.com – Polemik pembangunan Aspuri Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar terus bergulir membuat berbagai kalangan punya pandangan berbeda dan tanggapan yang beragam.
Berikut ini hasil konfirmasi beritasulsel.com kepada anggota DPRD Sinjai yang turun langsung meninjau proyek pembangunan tersebut bersama Dinas PUPR, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan beberapa mahasiswa.
Ketua Komisi III DPRD Sinjai H. Bahar yang berhasil dikonfirmasi media ini pasca peninjauannya pada proyek tersebut mengatakan, “samaji yang Kemarin yang di foto,”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yakni M. Nur Badri Hatta ST M.Eng, mengatakan “Insha Allah, Pantauan terakhir tadi siang kira kira 70an persen. Rekanan sedang fokus pada penyelesaian pekerjaan mudah Mudahan tidak terganggu dengan polemik di medsos” Katanya, Selasa (8/1)
Saat ditanya terkait pendapat Jusriadi, seorang mahasiswa fakultas tekhnik yang turun langsung kelokasi bersama mantan ketua LIMA SULSEL Mustamin, Nur Badri mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu menahu soal itu.
“Wah, kalo ini saya no komen, saya nda kenal orangnya, kapasitasnya apa. Saya kira dia juga punya hak berpendapat” sebut Nur Badri Hatta.
Sementara itu, anggota DPP HIPPMAS yakni Saiful atau yang akrab disapa Fang Iful, saat menanggapi pendapat seorang pemuda Aska yang minta BPK turun mengaudit, Fang Iful mengatakan, pencairan dana pada pembangunan tersebut baru satu kali, sedangkan pekerjaan sudah 80 persen
“Apanya yang mau diaudit..? Cuma yang jadi permasalahan keterlambatannyaji, makanya ada adendum untuk mengantisipasi keterlambatan pekerjaan. Saya tidak lihat itu pekerjaan proyek, tapi saya paham alurnya,” jelas Fang Iful.
“Saya memang sangat menyayangkan keterlambatan pengerjaan Aspuri HIPPMAS, tapi terlepas dari itu saya sangat mengapresiasi dan merasa bangga kepada kakanda Muhammad Wahyu sebagai ketua Umum DPP Hippmas yang telah mengusulkan ke Pemda pada masa jabatan H. Sabirin Yahya, Bupati Sinjai pada saat itu mengenai kebutuhan tempat tinggal terkhusus kepada adik-adik mahasiswi untuk pengadaan asrama putri” ujar Fang Iful.
“Jadi saya meminta kepada kader Hippmas untuk tidak terlalu riak. Karena tanpa beliau (Muhammad Wahyu) tidak ada yang namanya Aspuri Sinjai di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar. Harusnya kita cukup berterima kasih saja kepada beliau. kita sebagai yunior cukup mengawal ini proyek pembangunan saja tak perlu ikut campur kita berikan kepercayaan kepada kakanda kita. tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Jusriadi bersama dengan Mustamin meninjau langsung proyek pembangunan tersebut. Usai meninjau ia mengatakan bahwa pembangunan tersebut bila dilihat dari fisiknya dimana atap pada bangunan tersebut belum terpasang sehingga belum bisa dikategorikan mencapai 70 persen karena baru mencapai 50 persen.
Selain itu, salah seorang pemuda Aska Sinjai Selatan bernama Imran sebelumnya juga mengatakan, kalau bisa pihak BPK turun mengaudit pembangunan tersebut sembari menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. (Sambar/BSS)